..... tersenyumlah ......
Rabu, Juni 22, 2011
Orang berkata, "langit selalu berduka dan mendung."
Tapi aku berkata, "tersenyumlah, cukuplah duka cita di langit sana."
Orang berkata, "masa muda berlalu dariku."
Tapi aku berkata,"tersenyumlah, bersedih menyesali masa muda tak kan pernah mengembalikannya"
Orang berkata,"langitku yang ada di dalam jiwa telah membuatku merana dan berduka, janji-janjiku telah mengkhianatiku ketika kalbu telah menguasainya, bagaimana mungkin jiwaku sanggup mengembangkan senyum manisnya.
Maka akupun berkata,"tersenyumlah dan berdendanglah, kala kau membandingkan semua umurmu kan habis untuk merasakan sakitnya.
Orang berkata,"sekian hari raya telah tampak tanda-tandanya seakan memerintahkanku membeli pakaian dan boneka-boneka, sedang aku punya kewajiban bagi teman-teman dan saudara, namun telapak tanganku tak memegang walau satu dirham adanya.
Ku katakan : tersenyumlah, cukuplah bagi dirimu karena kamu masih hidup, dan engkau tidak kehilangan saudara-saudara dan kerabat yang kau cintai.
Orang berkata,"malam memberiku minuman 'alqamah, tersenyumlah, walau kau makan buah 'alqamah.
Mungkin saja orang lain melihatmu berdendang akan membuang semua kesdihan. Berdendanglah, apa kau kira dengan cemberut akan memperoleh dirham atau kau merugi karena menampakan wajah berseri?
Saudaraku, tak membahayakan bibirmu jika engkau mencium juga tak membahayakan jika wajahmu tampak indah berseri.
Tertawalah, sebab meteor-meteor langit juga tertawa, mendung tertawa, karenanya kami mencintai bintang-bintang.
Orang berkata, "wajahmu berseri tidak membuat dunia bahagia yang datang ke dunia dan pergi dengan gumpalan amarah"
Ku katakan,"tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum.
(Dinukil dari karya Elia Abu Madhi dan disunting seperlunya)