Semar Berkata Bebas
berbagi kata dengan rasa... berbagi rasa dengan hati...

(katanya) refleksi di penghujung masa

Kamis, Desember 24, 2009

Waktu, adalah dimensi penggerak akan semua ke-statisan kehidupan. Makhluk Tuhan yang satu ini adalah ornamen terdahsyat dalam rentangan makhluk lainnya, mulai dari renik hingga bentangan jadad raya.
Di dalamnya semua rencana dan tak rencana terwujud dengan sempurna dalam tali kepatuhan pada Sang Pencipta. Semua asa dilekatkan atasnya sekaligus bergerak dalam rel lurusnya, tak ada jeda dalam kesesuaiannya, begitu teratur dan rapi.

Manusia, kita, adalah makhluk lain yang hanya memiliki dimensi ruang dalam skala jagad, ia begitu ringkih dan rapuh, sampai-sampai satu sumbatan kecil dalam aorta akan membuat ia tak berdaya. Kedigdayaannya akan pupus seiring sang waktu, dalam rel lurusnya, memberi ia ujung dalam dimensi waktu fana.

Lalu siapa sebetulnya yang lebih perkasa atas kedua makhluk ini?
Bukankan setiap sekon kapiler teraliri darah dalam menunjang nyawa?
Bukankah dalam hitungan detik setiap tarik dan hembusan udara membuat seluruh rongga daging menjadi terbarukan?
Bukankah dalam hitungan menit sel-sel raga ini menjadi tua, hingga tak tergantikan kembali?
Bukankah dalam imla-an jam metabolisme tubuh ini menjadi bergerak, hingga nanti, hingga tak bersirkel kembali?
Bukankan dalam setiap putaran bumi berotasi dalam porosnya seluruh kita menjadi tua?

Lalu apa kita atas waktu, dan apa waktu atas kita?

Semua pertanyaan retoris bodoh ini niscaya akan menjadi jeda renungan guna merefleksi apa, siapa dan bagaimana kita hingga akhir masa nanti, tentu tetap dalam dimensi waktu yang bergerak lurus dalam rel nya.

'Jika ini akhir masa buatku, maka adalah sebuah keniscayaan yang tak pernah nalar ini menyentuhnya.'

*****

Ditulis oleh : Semar
Read On 26 komentar

Ujian Mang Endim....

Senin, Desember 21, 2009

Siang bolong begitu menyengat dengan matahari serasa membakar.Sambil menyeka peluh yang bercucuran bak mata air ( halah lebay *mode on hehe ) Mang Endim terus berjalan.Menjajakan siomaynya. Tumben jualan Mang Endim hari ini agak berkurang pembeli.Biasanya sioamay yang dijajakan Mang Endim selalu laku keras ,sampai-sampai dua kali putaran ,dan kembali pulang untuk mengambil siomay tambahan.Yang akan dijajakannya.Tapi hari ini siomay nya satu putaranpun belum habis.Tanpa ada keluhan Mang Endim terus berkeliling menjajakannya.Mungkin hari ini memang rezekinya lagi seperti ini ,gumam Mang Endim .Begitu sabar ya Mang Endim.


Dijalan,ada seorang ibu pengemis menggendong seorang bayi.Sambil menangis mengharukan.Dengan kelembutan hati Mang Endim,dihampirinya perempuan pengemis itu." Maaf,ibu kenapa nangis ?" tanya Mang Endim lembut.

"Saya lapar tapi tidak punya uang untuk beli makanan!" jawab pengemis itu.

Sambil ngarenghap * ( baca: menghela nafas panjang) Mang Endim istighfar mendengar keluhan pengemis itu.Tak tega rasanya melihat seorang wanita sedang menyusui belum makan seharian.Dan anak-anaknya yang lain menunggu dirumahnya sedang kelaparan.

" Ibu ,ambil siomay ini untuk makan dengan keluarga dirumah ..." ujar Mang endim sambil menyodorkan bungkusan agak besar ,ternyata semua jualannya dia bungkus untuk diberikan pada pengemis itu.Pikirnya bila tidak habis sisa siomaynya yang masih banyak ,akan basi bila tidak buru - buru dimakan.Sungguh mulia hati Mang Endim ya.


"Ga rugi Mang,siomaynya diberikan begitu saja ?" tanyaku sama Mang Endim

"Sekarang gini nden,tumben-tumbenan dari pagi siomay 'Mamang' ga habis itupun baru satu putaran.Ternyata Allah akan memberikan rezeki pada pengemis itu lewat saya dengan siomay yang saya jual.Dan ujian buat 'Mamang' sebagai orang beriman dikala diuji seperti ini.'Mamang' yakin janji Gusti Allah kalo kita sodaqoh dalam keadaan darurat dengan yang kita miliki pas-pasan,insyaallah Allah akan membalasnya dengan dua kali lipat dari apa yang kita berikan terhadap orang lain yang membutuhkan,catatan ikhlas 'nden'...!"......


Subhanallah,benar-benar bijak dan sholehnya Mang Endim .Gumam saya dalam hati.


Dengan mendorong gerobak siomaynya yang sudah kosong.Mang Endim berlalu dengan wajah yang bersinar oleh pancaran keikhlasannya.


Saya hanya termangu memandang Mang Endim dari belakang.Sambil nugguin Semar yang benar-benar lenyap tanpa kabar.Sempat,Semar ngasih kabar sambil ngasih tahu kalo peralatan untuk bersih-bersih ada digudang.Melihat keadaan rumah Semar tanpa ada penghuni,akhirnya saya bersih-bersih...seperti biasa nyapuin dan rapi-rapi untuk meletakan hiasan postingan dengan selera saya.Untuk dinikmati oleh pengunjung Semar,walau mungkin kurang pas meletakkan hiasan postingannya.


Duduk-duduk dulu... ah, nunggu barangkali aja ada tamu yang datang ke Semar,kasian kan ga ada pribuminya .....mmm....sambil sruput teh tubruk panas,meuni nikmat...:).Semarwati paling suka dengan teh tubruk hehe.



Read On 16 komentar

Perputaran Waktu

Kamis, November 05, 2009

Sing seredet hate ( baca: menyayat hati) ketika kita mengingat seseorang yang kita sayang ntah itu teman ,atau sahabat mungkin juga seorang kekasih...menghilang begitu saja tanpa ada jejak dan pesan,seperti mencari jarum didalam rumput yang terselip...ntah dimana.Semarwati kehilangan teman SD yang sampai saat ini tak pernah bersua ,pernah setelah SMU kami bertemu kembali dan itupun hanya kebetulan.Dan bertemu disalah satu temanku dan ternyata temannya juga.Setelah itu kami tak saling bersua kembali .Mungkin karena keberadaanku yang jauh ditempat perantauan.Yang membuat kami sulit untuk bertemu .Hubungan seolah terputus begitu saja.Dulu kami berdua sudah seperti kakak beradik ...untuk hanya sekedar mengingat dan mengenang aja ya hehehe....Semarwati ingat sesuatu tentang dia ,kalo semarwati diikat kuncir dua rambutnya diapun pasti harus dikuncir pula ..intinya langkah kami seirama,sampai mandipun bareng-bareng...hehe..tapi itu kan waktu masa kecil ...kalo udah gede mana mungkin iihh...hihihi.


Itulah perputaran roda kehidupan yang membawa kita kealinea lembaran demi lembaran yang berbeda,tak pernah dan tak akan ada yang sama persis ,dari kejadian demi kejadian yang terjadi walau hanya sedetik.Penyesalan akan tiada arti bila kita ingin menengok kearah belakang ,seandainya kita menyadari arti kehidupan yang hakiki.Mungkin bila hanya untuk mengenang saja ,memasuki ruang masa lalu yang indah .Biasa terjadi dan masuk keruang rindu.Yang membuat kita tersenyum-senyum sendiri ( tapi hati-hati jangan sampai ada orang lain tahu ya kita senyum2 sendiri....ntar dikira orang gila baru hihihi ).Seperti saat ini Semarwati sedang memasuki ruang rindu yang dahsyat ,mengenang indah waktu masa kecil dengan sahabat yang menghilang tanpa pesan.Duuuh...,rasanya hati ini tersayat pilu mengingatnya...


Semarwati jadi ingat salah satu ayat dalam Al-Quran tentang perputaran waktu..yang menyadarkan arti dari kehidupan yang hakiki ....`````


Kita menjadi sadar, bahwa yang disebut sejam sama dengan 60 menit, sehari sama dengan 24 jam, atau setahun sama dengan 360 hari karena ada patokan-patokan berupa saat terbit dan tenggelamnya matahari, atau kesadaran perputaran bumi terhadap matahari. Hal ini, sebelumnya telah ditegaskan oleh Allah: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)........bagian Surat Yunus (10) ayat 5.

Hanya sekedar perenungan dan jamuan alakadarnya dari Semarwati buat tamu yang berkunjung ke Semar yang belum pulang-pulang...hehe.

Read On 22 komentar

Semarwati Ngawekwek....*

Senin, November 02, 2009

Huf....lumayan lama juga Semarwati tinggal dirumah semar yang ditinggal sang penghuni ntah pergi kemana ,untung saja perbekalan masih cukup untuk seratus tahun ...hehe umurku aja belum tentu sampai setengahnya gitu .Hanya basa -basi aja ...bolehkan?.

Nyari sapu buat bersih -bersih ga tahu dimana nyimpannya...waduh atap rumah sudah mulai banyak kotoran menjadi lukisan ,mending klo indah lukisannya hehe.Banner Yang punya rumah aja sudah berubah bentuk dan Account Inactive.Mau dirapihkan dan betulin ga ada tangga buat naek ....terus kalo rumah ini ganti cat takut yang punya rumah tidak setuju,Ga deh aku ga sok tau ...biarin aja rumah nya tetap seperti ini,tapi semenjak Semar pergi ...rumahnya kok sepi dari pengunjung yah ?...tuh kan kang ...apa karena jamuan Semarwati kurang maenyus yah ???!...


Abis semarwati bingung mau menjamu tamunya Semar dengan apa,akhirnya ya...alakadarnya aja yah sebisa mungkin dan seadanya.


Pertama semarwati tinggal disini hanya dapat menjamu tentang cerita mang Endim yang diam-diam punya selingkuhan. Dan saat ini sudah biasa saja terdengar oleh telinga dan sah-sah saja orang memaknai.Walau hati setiap pendengar masih miris memaknai selingkuh.Terlalu kejam untuk pihak yang telah diselingkuhi.Dan terlalu egois untuk pelaku selingkuh tanpa memikirkan perasaan pasangannya.Tapi kembali pada cinta,semua akan buta bila cinta sudah berkata ,tapi harus kah melewati jalan yang dilarang untuk mengejar cinta itu ,rambu-rambu jalan itu sudah jelas terpampang,Dan kembali pada takdir ,semua takdir manusia sudah tertulis ketika ruh ditiup dialam rahim sang ibu. Selingkuh ataupun tidak ...sudah menjadi ketentuan takdir seseorang.Dan berarti takdir itu akan membawa seseorang ke neraka atau kesyurga,bila takdirnya memang membawa seseorang itu keneraka didalam hidupnya pasti akan melanggar rambu-rambu tersebut ,dan sebaliknya bila memang takdir akan membawa seseorang menuju syurga pasti akan mematuhi perarturan -peraturan yang telah berlaku.


Ya..hanya itulah jamuan Semarwati sampai saat ini,walau kurang maenyus... cicipin yah ....satu sruput ajah ,kan Semarwati jadi seneng hehe.


Wah ..harus dipanggil lewat gentong kali ya buat manggil semar biar cepet pulang...Semar mar mar mar ...pulang lang lang lang ,tuh kang sudah menggema gitu suaranya digentong hihihi.


Stttt...Semar lagi sibuk menata bisnis masa depannya ,doain yah bisik Semar lewat gentong juga .

Read On 24 komentar

Hidup Buat Mang Endim !

Rabu, Oktober 28, 2009

Anak-anak Mang Endim seperti biasa kalo pagi sibuk dengan ritual paginya ,ada yang mau berangkat sekolah ,kuliah,dan ada juga yang sudah bekerja.Tata Nandita, Rani Purwani, Didi Tarmidi, Nani Witarni, Jaja Sutarja, Ima Sutrima, Dani Ramdani, Dita Andita, Nana Taryana dan Ningsih Rustiningsih...wuih banyak benerrr anaknya yah,ada sepuluh ...hehe.Bagi mang Endim KB tidak berlaku pada prinsipnya,baginya banyak anak banyak rezeki...gitu katanya.

Tata Nandita alias A-beh ,anak kedua Mang Endim sudah siap mau berangkat kerja ,pribadinya yang ulet dan berbakti kepada kedua orang tuanya A-beh bekerja untuk membantu keluarganya...A-beh menyadari dan mengerti kalo adiknya itu buanyak...luar biasa yah .

Rani Purwani alias A-teh dia tidak bekerja dan sudah lulus dari SMU ,A-teh mengalah sama adik-adiknya ,agar adik-adiknya dapat melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi,apalagi saat ini biaya pendidikan begitu mahal ,untuk Tk saja walau dikampung sekarang sudah mencapai jutaan rupiah.Sedangkan Mang Endim hanya petani biasa yang mengandalkan uang hasil panen ,dari sawah dan kebunnya.

seperti biasa Mang Endim-pun kalo pagi sudah siap untuk pergi kesawah ,tapi hari ini Mang Endim lain ,hmm..pake parfum segala ,parfumnya dapet minta dari A-beh ,maklum Mang Endim ga pernah beli parfum,mending buat jajan barudak ( baca : anak-anak) katanya begitu.

"Abah mau kemana nih ,udah wangi begitu!" ledek Bi-Eti

"Abah mau pergi bangunin pemuda-pemudi indonesia ,hari ini kan hari sumpah pemuda mak !"

"Ihh..ngapain pada dibangunin ,udah pada gede ,anak kita juga pada bangun sendiri,ihh..ga ada kerjaan si Abah mah !"

Mang Endim cengengesan denger Bi-Eti nyeletuk gitu..capek deh hehe.

Ternyata semangat mudanya Mang Endim masih membara .Hari ini Mang Endim pergi ke rumah ketua RT dimana Mang Endim tinggal,untuk menggerakkan kerja bakti ,membersihkan sampah yang nyempil -nyempil di got,dan kalo hujan pasti banjir,sampai menutupi jalan raya,Dan juga dikarenakan posisi jalan dan got merata ,otomatis bila hujan datang air meluap dan menggenangi jalan.
ntahlah ..kalo angota Pem-da ( Pemerintah Daerah ) lewat dijalan raya disaat banjir apa ya reaksinya ,sampai banjir dan sampah dibiarkan begitu saja ,walau kesadaran warga sudah dilaksanakan ,untuk membersihkan sampah.Tapi tidak ada penanggulangan dari pihak Pemda setempat.

"Ayo sodara-sodara semua ,ga usah nunggu dari pihak sana untuk turun tangan ,mari kita tanggulangi bersama demi kebersihan dan kesehatan warga !" seru mang Endim semangat ,Wah ketua RT aja kalah nih semangatnya hehe.Cocoknya Mang Endim ya yang jadi ketua RT ...hidup buat Mang Endim .

Read On 10 komentar

Siapa yang Salah ?

Minggu, Oktober 25, 2009

Sayur sambal godog ciri khas masakan sunda ,apalagi dihidangkan dihari raya idul fitri dimakan dengan ketupat ..wah nikmat euy hehe.

Tidak biasanya mang Endim minta dimasakin sayur sambal godog ke bi Eti ,dimakan nya buat ntar malam kalo lagi dingin-dingin terus dicampur nasi hangat..hmmm nikmat, gitu katanya..ada-ada aja nih mang Endim ..belagu yah hehe.

Sambil nonton Tv, nonton berita tentang puting beliung yang terjadi di tiga desa Sampang, Madura, Jawa Timur musibah yang menimpa kembali republik ini,....Mang Endim ngarenghap panjang ( baca : narik nafas panjang ) ,sambil duduk dengan kaki diangkat sebelah ..biar santai gitu lho hehe.Udud (baca : rokok ) sudah hampir setengah bungkus habis diisepnya.

Ternyata ...Bi Eti belum masak permintaan suaminya itu .

"Kang kalo sayur sambal godog bahan nya apa aja ya ,saya lupa ? " tanya Bi Eti .

" Itu mak bahannya yang pake kacang-kacangan ,kacang merah tea ," sambil serius masih nonton berita -berita yang membuat hatinya terenyuh melihat 20 rumah rusak diterjang angin puting beliung.

Kacang-kacangan ? Bi Eti bingung sambil jalan kewarung yang tidak jauh dari rumahnya ,kemaren Mang Endim minta ikan-ikanan ,sekarang kacang-kacangan ..aduh gimana ini,gumam Bi Eti .

Kemaren karena Mang Endim minta ikan-ikanan ,sama Bi Eti ga di masakin ,akhirnya Bi Eti beli ayam terus dibikin ayam goreng ungkep .Nah sekarang Mang Endim minta sayur yang pake kacang-kacangan ,ah...biarin ajalah beli kacang beneran ,masa kacang-kacangan dimasak ,gumam Bi-Eti .

Malam hari yang dingin dengan angin pohon-pohonan disekitar rumah mang Endim ,menambah dingin yang menusuk tulang .
Dibale rumah depan tempat biasa keluarga bahagia ini menikmati makan malamnya ,hidangan sudah siap,dengan menu permintaan Mang Endim tadi siang.

"Hmm...nikmat mak' sayurnya ,apalagi nasinya pulen ya ,trus berasnyai baru panen disawah sendiri ya,tambah kenikmatannya ," ujar mang Endim

"Iya tapi lain kali kalo minta masakin apa aja tuh yang bener ya kang,ini mah minta ikan-ikanan ,kacang-kacangan ,kalo minta tuh ikan beneran sama kacang beneran ,ya bingung ga' bisa dimasak atuh ," gerutu Bi-Eti

Glek..uhuk... uhuk...,Mang Endim kaselek dengar kepolosan sang istri.Hehehe..yang salah siapa ya ,mang Endim atau Bi-Eti ?

* Dari Nini Semar-Wati
Read On 20 komentar

Duh Gusti Kiamat Sughro Telah Tiba ...

Minggu, Oktober 18, 2009
Foto By : Wawan Purnama

Dengan helaan nafas panjang ...Setiap insan manapun bila melihat musibah yang menimpa saudara nya walau nun jauh ,pasti akan ikut merasakan .Mungkin hanya orang -orang yang tidak memilki hati nurani ....yang tak pernah tersentuh hatinya dengan keadaan saudaranya bila sedang tertimpa musibah. Seperti halnya Gempa di akhir bulan september tepat pukul 17.16 WIB dengan kekuatan 7.6 SR ,yang terjadi di 71 km /57 km barat daya pariaman ,Sumatera barat.Terus dilanjutkan dengan goncangan hebat yang merobohkan hotel Ambacang Ahad ( 4/10) dengan 7,6 skala Richter.Korbanpun berjatuhan kembali kebumi ini,dan sampai saat inipun musibah berkelanjutan dengan kekurangan bahan pangan ,tempat berteduh dan bernaung untuk melindungi diri dari panas dan hujan ,penyakit silih berganti menyerang para korban penyakit dieare, deman, ispa dan flu...

Duh Gusti Kiamat sughro telah tiba ...

Salut dan bangga dengan para relawan-relawan yang begitu ikhlas datang ke tempat kejadian ,untuk menolong saudaranya .Tanpa relawan-relawan ini ,ntahlah bagaimana nasib para korban ,mungkin banyak jiwa yang tak tertolong .,mereka patut diancungi jempol dan diberi gelar pahlawan Tanpa Tanda Jasa,mereka rela meninggalkan kebahagiaannya,Keluarga ,anak dan istri, demi saudaranya yang tertimpa musibah.Tidak semua orang ikhlas dan rela menjadi relawan mungkin berfikir dua kali untuk pergi menjadi relawan ,karena terbentur dengan segala yang hadir dalam hati Keluarga ,anak ,istri dan pekerjaan, semua itu berat untuk ditinggalkan ,Begitu sulit untuk mencari orang -orang yang ikhlas dizaman yang egois ini...

"Kita doakan saja para relawan itu supaya diberi kesehatan dan kekuatan oleh Gusti Allah!"Gumam Mang endim bijak

"iya benar mang ,tapi masa sih musibah ini tak berhenti-berhenti ya mang ?!"

"Ga' mungkin bisa diberentiin atuh,kecuali umat manusia teh para tobat terus jadi orang yang sholeh ,baru aman dari musibah ,kalo ini mah gimana atuh maksiat tiap detik tiap waktu merajalela, tuh neng Miyabi anu bikin heboh kemaksiatanna, emang sih geuslis bahenol nol hehe ...,pake mau datang sagala ke indonesia tambah -tambah musibah eta mah atuh !"

Keselek deh lagi minum air kelapa yang seger, denger mang endim bilang bahenol nol ...hehehe

"Biarin tehknologi canggih yg gimanapun untuk menanggulangi gempa ,tetep aja murka Allah mah ga bisa dikalahkan!"

Bener juga apa yang dibilang mang Endim...

"Udah ayuk ah kita pulang ,waktunya sholat ,takut ada gempa lagi ,supaya keadaan kita lagi pada ingat keGusti Allah SWT !"

Iya mang saya ikut ah..bareng ya sholatnya ,berjamaah...

(Tulisan ini saya dedikasikan untuk sahabat ku Wawan Purnama yang sedang berjuang di Kota Padang untuk menjadi Relawan )
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Seorang Relawan dari Jakarta Wawan Purnama, beliau sukarelawan di padang Pariaman ,dengan kelembutan hatinya dan dengan sentuhan jemarinya beliau persembahkan puisi untuk Kota padang :

Usah menangis lagi Minang

Meski ambacang remuk lunglai di gerak goyang bumi
meski Pariaman mengubur ratusan saudaraku hingga mati
meski Pecinan gelap gulita mahal nasi sulit mencari pelita
meski meraba dalam malam penuh lapar sisa gempa porak poranda
Allah tetap bersama kita orang-orang yang menerima

Jangan menangis lagi bundo senyumkan sedikit meski berat
biar uni yang berlari mengejar setiap cahaya yang sekedar lewat
agar terdeteksi keberadaan dan mereka melempar sebungkus mie instan
segelas air mineral dan sepotong roti penambah tenaga bantu kerabat
Allah tetap mendampingi kita dekat nadi teramat lekat jangan berlari

Gampo ini bundo semata ingatkan kita akan kekuasaanNya
jangan lagi angkuh menebar dusta mencelakai sesama
ini bukan murka tetapi cahaya menuju masa memasuki lembah keberadaanNya
belajarlah memahami bahwa bencana bisa desa atau kota semau yang kuasa
Allah tetap memeluk kita orang-orang yang sabar dan bertakwa kepadaNya.

UNTUK SAUDARAKU DI PADANG

Indonesiaku menangis
Indonesiaku berkabung
Indonesiaku berduka
Indonesiaku terluka
Indonesiaku kelabu

Ya rabb...
beri mereka kekuatan
beri mereka perlindungan
beri mereka kemampuan
untuk menjalani bencanaMu di usai Idul Fitri


” Penderitaanmu itu sampai juga kepadaku ”


Ya Rabb...
Kau jentikan lagi jemariMu di sisi Sumatera bagian barat
kau luluhlantakan rumah dan gedung-gedung bertingkat
kau tiarapkan kami di antara tenda pengungsi penuh penat
kami tak bergeming tetap sangat mencintaiMu...

Ya Rabb...
saudaraku tertimpa reruntuhan kakinya menyembul
ibu-ibu berlarian menggendong anak meninggal harta
bapak-bapak mengerang puing menindih kepalanya yang renta
kami tak membenci semakin rindu aku perlindunganMu...

Ya Rabb...
dalam sekejap kau ratakan tanah kami hilang ladang
manusia berhamburan mencari aman agar dapat pertolongan
listrik-listrik padam mata menyala sekuat jiwa mencari saudara
kami tetap memujiMu lewat luka dan airmata...

Ya Rabb...
ujianMu pertandakan cinta kepada kami segenap isi bumi
cobaan bertubi tak bergeming kami dari sujud dan dzikir mengucapMu
Allahhu akbar...Allahhu akbar hanya Kau yang ku tahu Maha besar
bencanaMu adalah peringatan kami untuk membenahi segala kekurangan mensyukuri...

( untuk saudaraku di Padang Sumatera Barat...tetap tegar sebab Allah bersama kalian semua )

Oleh Wawan Purnama

* Walau hanya sebuah tulisan ,tapi begitu menyimpan makna yang dalam untuk sebuah suport ,terimkasih sahabat..kau Pahlawan Tanpa Tanda Jasa...
Read On 21 komentar

Antara Elpiji dan Elusan Pipi

Rabu, Oktober 14, 2009

Sambil menikmati pisang goreng hangat diwartegnya ceu Uum,para bapak yang biasa kalo malam mencari kesibukan BBM alias Bincang-Bincang Malam ngalor ngidul .

" Kenaikan harga elpiji untuk ukuran tabung tertentu untuk saat ini agaknya belum terlalu terasa memberatkan karena Pertamina menaikkan hanya Rp 100 per kilogram. Namun, cepat atau lambat Pertamina akan terus menaikkan harganya hingga mencapai Rp 90 ribu per tabung ukuran 12 kilogram ditingkat agen. Hal inilah yang diperkirakan bakal berdampak !" kata ujang memulai topik pembicaraan

"Lihat saja, belum lagi Pertamina menaikkan harga hingga Rp 90 ribu, di Semarang, Jawa Tengah, tabung elpiji mulai sulit didapat. Tidak hanya langka, di Palu, Sulawesi Tengah, harga elpiji ukuran 12 kilogram tidak terkendali dan mencapai Rp 120 ribu. Bahkan, sejumlah pedagang mengakui banyaknya praktik mengurangi isi tabung !" kata ujang lagi

"Kondisi yang tidak bisa ditolak, ketika elpiji sudah menjadi kebutuhan dan minyak tanah ditarik, kini perlahan namun pasti harga elpiji akan terus merangkak naik. Beruntung elpiji ukuran tiga kilogram yang disubsidi tidak naik. Namun, ini tetap menimbulkan kekhawatiran beralihnya konsumen elpiji 12 kilogram ke ukuran 3 kilogram !" terus saja ujang berceloteh

rekan -rekannya para bapak yang bergabung di BBM hanya manggut-manggut,dan ada juga yang sudah nguap-nguap .

"Kenaikan harga elpiji mulai berdampak ya !" sahut mang endim yang dari tadi mendengarkan setia celotehan rekannya di BBM

"Kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram (kg) sebesar Rp 100 per kilogram setiap bulan kemungkinan tidak akan dilakukan saat Hari Raya kebesaran agama!" sahut Uus yang tadi sudah nguap-nguap ternyata telinganya tidak nguap mendengarkan dengan seksama,terbukti nyambung apa yang disampaikannya.

" menurut Menneg BUMN Sofyan Djalil di Kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Rabu (14/10/2009),Nanti akan di lihat intervalnya tergantung. Kalau akhir tahun ada natal, maka diundur dulu pada bulan berikutnya !" sahut Uus lagi

"Poin penting untuk tata niaga elpiji adalah penetapan harga memprtimbangkan tiga hal yaitu the cost of supply sehingga memperhatikan produsen, kemampuan daya beli konsumen dan memberikan harga yang normal! " sahut mang Endim menambahkan perbincangan yang bertambah seru .

Tak lama anaknya mang Endim nyusul ,biasa emaknya si A-teh bi Eti sudah belingsatan,kalo suaminya pulang larut. Setelah pulang, mang Endim menemukan istrinya sedang menangis tersedu sedan ,wah..ada apa nih ,batin Mang Endim dalam hatinya.

"Abah tega ya ,katanya udah tobat tidak akan nyakitin perasaan emak lagi !" tegur bi Eti sambil tersedu nangis tambah jadi

" Abah sudah kembali seperti Abah yg dulu mak,janji abah akan setia sama Emak sampai akhir hayat,emak kan tahu kalo abah itu suami yang paling baik sedunia !" mang Endim merayu istrinya untuk menenangkan nya

Hii..ada apa lagi atuh mang Endim teh...hehe.

"Ga' kata si A-beh abah tadi ngopi di warteg ceu Uum sambil ngelus pipinya !"bi Etimenjelaskan sambil kesel mangkel keuheul,apa yang disampaikan A-beh adiknya si A-teh yang asal menyampaikannya tentang Abahnya itu.

"Ooo...Abah emang ngopi disana seperti biasa ,terus waktu si A-beh nyusulin Abah ,Abah pesen sama A-beh ,bentar ya Abah pulang terus Abah ngelus pipi Abah sendiri abis gatel pipi Abah ,banyak nyamuk...!"

Si A-beh datang cekikikan keluar dari kamarnya ,sambil mengiyakan kata-kata abahnya .Dasar nih si A-beh hampir saja perang dunia terjadi lagi hehehe...

*Dari nini Semarwati
Read On 16 komentar

Salah Taktik Mang Endim

Senin, Oktober 12, 2009

Seperti biasa untuk kebanyakan orang mengisi hari minggu dengan santai ,walau tak semua melakukannya ,mungkin termasuk orang males kali ya....hehe.

Bi Eti Istri Mang Endim sudah dari pagi pergi kepasar ,sementara sang Suami masih asyik di Pulau Kapuk nya ( tempat tidur), ntah nunggu dibangunin atau memang males buat bangun, tiba -tiba terdengar suara HP Mang Endim dimeja samping tempat tidur,cukup mengagetkan nya ,ah...lupa mang Endim, HP-nya gak' di silent, padahal pulau kapuk sedang membawanya kealam mimpi yang indah,sambil ngedumel HP pun diangkatnya,terdengar suara kecil seorang wanita didalam HP itu,dengan mata terantuk berat ,cuman dehem-dehem saja mang Endim menjawab dan menjawab sekenanya.

"iya sayang ...nanti di cafe sebrang jadi ya ,jam dua ,Akang bobo dulu masih ngantuk..!"sambil naro HP ditempat semula dan melanjutkan petualangannya di pulau kapuk.

"Gubrak...",pintu kamarnya Mang Endim ada yang membuka kencang sekali ,aha...istrinya yang tadi pergi kepasar pulang lebih cepat sebelum waktunya,ternyata ..yang telpon mang Endim itu bukan selingkuhannya ( wah..mang Endim selingkuh nih ) alias istrinya sendiri,tanpa basa basi ,istrinya bangunin sambil emosi .Perang duniapun terjadi walau tidak ada rudal dan bom berhamburan meledakkan seisinya.

Terdengar anak Mang Endim si A-teh dari luar ,berisik nendang kaleng kosong saking kagetnya mendengar ribut-ribut Abah dan emak-nya,gak lama..sambil merengut Mang Endim keluar dari kamar .

"Abah ...ada apa sih ?" tanya si A-teh ke Abahnya penuh harap.

"Biasa salah taktik !"abahnya menjawab sekenanya

Dengan setengah merajuk si A-teh ,minta penjelasan tentang kejadian sebenarnya ,karena masih setengah ngantuk ..akhirnya mang Endim menceritakan semua kejadian yang sebenarnya .

"Hihihihi....dasar nih si Abah ,makanya jangan belagu jadi lelaki ,kurang apa si Emak bahenol ,pinter masak ,manis....dan cerewet !"si A-teh ngedumel sambil ngetawain abahnya yang mulai belagu .



*Bukan dari semar tapi Semar wati ( jangan dipikirkan ya kalo bingung hihihi )
Read On 27 komentar

PERUBAHAN

Senin, Agustus 31, 2009

Perubahan adalah hal yang pasti terjadi dalam kehidupan ini, dengan atau tanpa keinginan merubah, perubahan pasti terjadi . Waktu adalah dimensi niscaya dari proses ini dan variabel lingkungan menjadi atmosfir yang akan juga membantu membentuk hasil akhir dari perubahan itu.


Teori itu entah siapa yang buat, mengalir begitu saja saat semar ngabuburit (bahasa : nunggu saat berbuka) di sebuah daerah yang sekitar 15 tahun yang lalu menjadi base camp berkumpul pra dan pasca hiking di utara kota Bandung. Begitu banyak perubahan yang terjadi, jika dahulu untuk mencapai daerah ini semar harus berjalan kaki sekitar 10 Km dari pemberhentian angkot terakhir atau “nebeng” truk militer, sekarang hanya perlu 10 menit mengunakan angkot dari terminal terakhir yang juga sudah banyak berubah, jika dulu jarak antar rumah penduduk digawangi oleh satu bukit, sekarang bukit itu sudah terlihat sesak oleh rumah-rumah rapat... kalau dulu mudah sekali menemukan budak angon (bahasa : anak gembala) sekarang berganti deruan motor-motor underbone saling mengadu nyali........ hmmmm.

Lalu.... melihat gambar diri 15 tahun lalu dengan sekarang, sadar atau tidak perubahan tampak lekat, meluntur di satu sisi, tak jelas menguat di sebelah mana...? .... dan memang betul perubahan itu terjadi begitu saja..... duuuh.....sunggung bodoh diri ini, begitu banyak terjadi perubahan namun tersadari tak sepenuhnya .

Tapi apakah kita memang harus selalu sadar akan apa yang berubah dalam diri ini ? mestikah kita mensikapi setiap perubahan yang terjadi? Haruskah kita bersedih atau bersuka ria jika ada perubahan ?

Pertanyaan bodoh ini mengiringi gelinding rodaku menuju Maghrib............

......................

It took so long
To realize
That I can still hear
Her last goodbyes

Now all my days
Are filled with tears
Wish I could go back
And change these years

I'm going through changes
I'm going through changes

CHANGE by BLACK SABBATH

Read On 27 komentar

TERORIS NARSIS

Rabu, Agustus 26, 2009

Terorisme ..... kata ini semakin akrab dengan keseharian kita belakangan ini, semenjak gedung WTC di Amerika sana diluluh-lantakan mejadi zero ground hingga meledaknya hotel bertaraf internasional di Indonesia sini, kata ini menjadi momok menakutkan tidak hanya bagi pebisnis yang takut menginvestasikan kapitalnya di area rawan teroris tapi juga aparat ikut kembang kempis mengejar sang peneror. Tapi anehnya kegiatan terorisme di timur tengah sana ga pernah di-ekspos ya..... sssst....

Maka bermunculanlah wajah-wajah yang dikatagorikan sebagai
“teroris”, lalu tinjauan teoritis nya mengurai di beberapa mass media membahas khusus masalah ini, mulai dari teknis hingga tinjauan psikologis sang “bomber”. Beeuuuh.... ayo rame-rame kita tangkep tuh biangnya teroris.....

Mengacu ke istilah baku, di KBBI:
te•ror•is•me /térorisme/ n penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dl usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik); praktik tindakan teror;
atau definisnya di sini :
Terrorism is the systematic use of terror especially as a means of coercion. One form is the use of violence against noncombatants for the purpose of gaining publicity for a group, cause, or individual. At present, there is no internationally agreed definition of terrorism. Common definitions of terrorism refer only to those acts which are intended to create fear (terror), are perpetrated for an ideological goal (as opposed to a lone attack), and deliberately target or disregard the safety of non-combatants.

Maka sebenarnya terorisme itu bukan hanya istilah yang bisa dilekatkan kepada usaha terstruktur demi sebuah tujuan atau sebuah pemberontakan atas ketidak sukaan akan sebuah sistem, istilah ini bisa saja kita lekatkan kepada bentuk tindakan/kegiatan yang terjadi sehari-hari di sebuah sistem yang memang sebenarnya anti terorisme.

*serius amat*

Hehehe.. tenang... semar bukan ahli terorisme apalagi teroris, yang ingin didiskusikan adalah : sebenarnya setiap hari kita menyaksikan langsung atau tidak tindakan terorisme ini, coba bayangkan berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan baik yang langsung atau tidak terjadi di depan mata kita mulai dari tawuran hingga KDRT bisa kita lekatkan sebagi sebuah tindakan terorisme (meski ga maen bom hehehe)..... dan hebatnya apapun itu sang pembuat kekerasan adalah teroris dalam skala kecil dan.... mereka tidak pernah bersembunyi..... Teroris Narsis

Ada yang tau lagi siapa saja teroris narsis ........?
Read On 18 komentar

Semar.... Kemana aje lo....?

Kamis, Agustus 20, 2009
Gile beneeer....

Ga pernah nyangka hidup tanpa blogging itu ga enak, kayak ga punya dunia lain dari kefanaan dunia niscaya ini.

Sobat.... Masih ingatkah dengan Semar...?

Blogger katro yang kadang bicara seenak udel dan ga punya niche yang handal....
Blogger sotoy yang sering mencampur adukan logika semu dengan kenisbian perasaan...
Blogger kere yang suka memelas kunjungan dan kaish komen di artikelnya yang ga jelas itu...

Masih ingat ga sobat...?
Read On 27 komentar

Salah Paham (Mang Endim's Journeys)

Selasa, Juli 14, 2009

Gambar dari Mang Gugel

Siang yang panas itu tokoh multi talenta kita sedang mengais rejeki, menyusuri jalan sumpek di kota yang dulu terkenal dengan Kota Kembang (sekarang sudah berubah menjadi Kota MALL ). Usaha buruh taninya di desa tengah paceklik pasca panen sang juragan, katanya sih sang juragan ikut nyumbang salah satu CAPRES yang kalah kemarin, jadi boro-boro untung balik modal juga engga.

Mang Endim masih mengais rejeki dengan mendorong gerobak siomay yang sudah hampir setengah hari ia jajakan tak kunjung berkurang. Sabar ya mang....
Sejenak berhenti melepas lelah di depan sebuah gedung partai yang CAPRES nya menang kemarin, waaah ternyata ada syukuran tuh.... orang berjubel entah sekedar memberi selamat atau menyelesaikan masalah “administrasi” pasca menjadi tim sukses.. Beberapa orang yang sudah mengantri lalu pulang dan ada yang mampir ke gerobak siomay Mang Endim ini... mantav kata mang Endim... setengah sayup ia bergumam... Mari Lanjutkan dengan makan siomay..... hehehe

Sore pun tiba... tokoh sederhana kita ini tengah asyik me-lap dan membersihkan gerobak di sebuah sungai kecil tepat di samping rel Kereta –Api warisan jaman Belanda ini.

Saat bersamaan, Pak Samidi sang masinis KA dengan cermat memperhatikan setiap sinyal yang ia lewati walau kadang hatinya meracau teringat rengekan si kecil yang buku sekolahnya belum ia belikan padahal tahun ajaran baru telah tiba. Sudah hampir 20 tahun ia mengabdi menjadi seorang masinis. Lalu tiba-tiba setengah tersentak ia melihat keluar jendela, tampak di depan ada seseorang yang mengibas-ngibaskan kain berwarna merah beberapa ratus meter di depan..... dengan sigap ia mengerem kereta takut di depan ada sesuatu, mengingat kota yang katanya indah ini masih memiliki gubuk-gubuk reot yang rapat dengan rel ini.

Pengereman berhasi dan Pak Samidi tepatkan berhentinya lokomotif dengan sang pengibas kain merah tadi, lalu dengan serta merta ia bertanya : Ada apa mang..... ?
Sambil memeras kain lap merah yang ia gunakan untuk me-lap gerobak Mang Endim menjawab : Waaah.. dah pada abis Pak, paling yang nyisa tinggal Kol dan kentang aja.......
Glekkkk.......
Read On 39 komentar

Seandainya Presiden ku............

Selasa, Juli 07, 2009

Seandainya presiden ku nanti berbudi luhur tentu ia akan selalu mengedepankan kepemimpinan dengan contoh sehingga ia tak akan berkuasa atas dasar ketakutan dan ke-penjilatan para among negara dan rakyatnya.

Seandainya presiden ku nanti berperilaku arif tentu ia akan mendaulatkan kekuasaan atas kehendak rakyat bukan atas kehendak para pembisik busuk yang ada di lingkarannya.

Seandainya presiden ku nanti berintelektual tinggi tentu ia akan memberikan perhatian lebih kepada masalah mendasar bangsa ini yaitu moral sehingga anak bangsa tak akan dilecehkan oleh aristokrat baru penjajah bangsa.

Seandainya presiden ku nanti berpegang pada azas negara tentu ia tak akan mengobral kekayaan negeri dan menukarnya dengan bongkahan dollar demi memanjangkan nafas roda ekonomi dan prestige nilai pertumbuhannya.

Seandainya presiden ku nanti bertuhan tentu ia akan selalu menyerahkan diri pada kehendakNya setelah upaya maksimal ia kerahkan, ia akan ajak rakyat yang jadi amongannya selalu bertuhan
Seandainya presiden ku nanti adalah orang yang sangat mencintai negeri tentu ia akan menjaga setiap jengkal luas dan budaya bangsa ini dengan cara apapun, tak perlu sesumbar sebab hasil tanpa sesumbar lebih bermakna

Seandainya presiden ku nanti orang Indonesia tentu ia tak akan membiarkan orang Indonesia bodoh, kurang gizi, tak punya rumah, menjadi gelandangan, dianiaya di negeri orang, dianiaya di negeri sendiri, tak berpendidikan, kebakaran hutan yang disengaja, korupsi, kolusi, kebinasaan hayati, kebinasaan hewani, produk ilegal, petani tak punya pupuk, nelayan tak punya solar, pengerukan kekayaan tambang yang tak berimbang, legalisasi prostitusi, tentara yang gugur karena tak punya senjata, perpecahan antar bangsa, percekcokan antar suku dan ........ ia tak akan tidur nyenyak sementara rakyatnya tak bisa tidur nyenyak karena menahan lapar
Read On 57 komentar

Semar Ngawakwak ..... #2

Jumat, Juni 26, 2009

gambar dari www.wayanggolek.net (nuhun ah kang Cepi.... )

Akhirnya....... Semar bisa ngarenghap (bahasa : bernafas) di kesegaran dunia blog lagi setelah beberapa saat hanya ngelol (bahasa : ngongol) tak bersuara.. hehehe
Maaf, jangan dilarang nih Semar mau ngawakwak #2 tanpa mo musingin tuh para CAPRES-CAWAPRES yang lagi ribet sikut-sikutan demi sebuah contreng di bulan depan ato mo bahas Cep Micahel Jackson yang baru meninggal beberapa jam yang lalu, yang mo di wakwak-in ya ... Semar sendiri lah....


Asli... selain cuaca yang ga menentu belakangan ini, ga menentu juga rupanya perasaan ini, pergulatan batin membela sebuah idealisme dengan mudah dapat di knock out hanya dengan sebuah katebeletje dari kenyataan takdir sang Ilahi, coba bayangkan idealisme yang sudah teryakini dari semenjak Semar baligh bisa berubah menjadi sebuah idealisme nisbi (yang baru disadari sekarang) hanya dengan keniscayaan yang terjadi beberapa detik di depan mata.. wuiiih.. Maha Perkasa Engkau Sang Pemilik Segala Kekuatan, akhirnya hamba hina-Mu ini bertekuk dengan kenyataan yang Engkau paparkan di sepenggal jalan ini.
==================================================================

Baru terasa memang sekarang dampak krisis ini, beberapa pekerjaan yang semula berjalan lancar tiba-tiba meded (macet) entah dengan alasan sepi ato efesiensi... tapi seperti kata Kang Freddy Mercuri : The Show Must Go On...... so I take this change for the better future lah..... Yang ingin dikeluhkan (kalau boleh ngeluh nih...) bukan besar nominal atau wujud hasil dari usaha, tapi betapa usaha yang kita pacu bisa dengan serta merta tak berguna ketika kita sendiri tak percaya diri akan keberhasilan itu, memang pameo kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda masik logis di benak ini, tapi jika kegagalan itu berulang terus dengan irama yang sama, apakah ini bentuk lain dari ketidakmampuan... ? Wahai yang Maha Mampu..... hanya padaMu hamba bodoh-Mu ini menyerahkan kembali kegagalan dan ketidakmampuan ini, jangan biarkan si bodoh ini terus terombang-ambing dengan kebingungan yang terus meradang.
===================================================================

Mang Endim menatapku sambil bertanya : Den.... kenapa itu kuda-nya jadi kecil, dikemanain kuda Australi nya....? Hehehe.. ya gitu mang, kuda yang dulu saya jual, lagi butuh mang buat sehari-hari. Wah sayang ya den, padahal kudanya bagus tuh...... sambil menepuk-nepuk leher kuda ku ia seperti memeriksa. Iya mang, nyesel juga saya jual tapi gimana lagi atuh... semua serba seret sekarangmah, sambil menghibur diri saya arahkan kami ke sebuah warung kopi di perhentian jalan ini..............
Setelah setengah gelas kopi mang Endim hirup, sambil menarik dalam rokoknya dia berujar : Den..... betapa apa yang kita rasa adalah rejeki dan anugrah dari Sang Khalik, dan apa yang kita punya adalah titipan dari Nya. Jadi jangan pernah merasa kita tidak diperhatikan olehNya ketika apa yang kita punya dan kita sukai tiba-tiba diambil oleh yang punya Nya, karena itu memang bukan rejeki kita atau pernah menjadi rejeki kita tapi diambil lagi sama yang ngasihnya.. gitu kan den....? dengan kata lainmah : yang ngasih kuda ke aden dulu sudah menganggap aden cukup pake itu kuda, jadi diambil lagi.. hehehe
Hampir tersedak aku oleh kopi ini..... Makasih mang.....
===================================================================
Read On 33 komentar

Pasar Politik

Kamis, Juni 18, 2009

gambarnya dari pasar gugel

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “pasar” diartikan sebagai :
1 n tempat orang berjual beli; pekan: Ibu pergi ke -- untuk berbelanja; 2 Ek kekuatan penawaran dan permintaan, tempat penjual yg ingin menukar barang atau jasa dng uang, dan pembeli yg ingin menukar uang dng barang atau jasa; 3 a Ling dipakai dl pergaulan sehari-hari (tt bahasa yg kurang baik tata bahasanya, pilihan katanya, dsb): bahasa --; bahasa Melayu;

Ribet juga ya definisinya, trus ngapain sih kita bahas pasar?.........Eit.. jangan salah sekarang area itu tidak hanya menjadi tempat favorit pedagang dan pembeli, tapi sudah menjadi tempat terfavorit para CAPRES dan CAWAPRES untuk berjualan .
Naaah... si seksi pasar ini sekarang jadi tempat berlomba para CAPRES dan CAWAPRES melampiaskan hasrat mendulang (mengemis) simpati, tempat yang nyaman untuk mengobral dan mendiskon janji-janji muluk kepada massa yang ada dan satu lagi pasar mereka jadikan pembuktian mini bahwa ekonomi yang mereka usung adalah ekonomi pro-rakyat..... weeeh.... hebat banget ni pasar yaks...

Naaah.. kita lihat tuh definisi nomor 2, mestinya bukan hanya obral janji, mengemis simpati dan ajang area pro rakyat kecil mereka datangi pasar.. lebih dari itu mereka harus mampu memberikan penawaran program, visi dan misi; menjual dengan harga sepadan atas intelektual mereka dengan kapabiliti menjadi PRES-WAPRES; dan yang paling penting biasakanlah berdiskusi dan berdebat... naaah itu baru mantav tuh... baru namanya CAPRES-CAWAPRES yang mendarat di negeri ini.
Tah... mendingan gini yang den... kampanye di pasar.. jadi kan dagangan mamang juga ikut diborong dan cepet abis..... wey... ternyata mang Endim yang ngomong, rupanya sekarang dia lagi khusyu berprofesi baru sebagai pedagang kangkung di emperan pasar yang saat ini sedang dikunjunggi salah satu CAPRES... mendingan gimana mang? ... iya mendingan gini bikin para pedagang seneng, bikin rakyat tahu ooooo.. itu si A teh... ooo itu si B teh..... terus ditanya kurang apa di sini ... pengen dibangunin apa lagi di sini... terus diborong deh dagangannya.....daripada kampanye saling sindir, saling ngaku, saling jelek-jelekin .. lama-lama saling pukul atuh.... bikin tambah bingung mamang den.....

Hahaha.... pemikiran sederhana yang menarik. Hebat mang lah............
Read On 33 komentar

INDAHNYA BERSAHABAT

Jumat, Juni 12, 2009
Gambar dari Sahabat Google

And I
Never thought I'd feel this way
And as far as I'm concerned I'm glad I got the chance to say
That I do believe I love you
And if I should ever go away
Well then close your eyes and try to feel the way we do today
And than if you can't remember.....
Keep smilin', Keep shinin'
Knowin' you can always count on me
for sure
that's what friends are for
In good times, And bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Well you came and open me
And now there's so much more I see
And so by the way I thank you....
........... Ohhh and then
For the times when we're apart
Well just close your eyes and know
These words are comming from my heart
And then if you can't remember....Ohhhhh (That's what Friend are for: by Stevie Wonder)


Mengapa dunia diciptakan bulat? ....................
Mungkin itu pertanyaan yang tidak penting bagi kita untuk dijawab, ya sekedar menjawab sekenanya bisa jadi menghibur sang penanya.

Tapi, mengapa kita tidak melihat dengan kacamata kita sebagai makhluk Tuhan, Tuhan menciptakan dunia (bahkan mungkin planet-planet di gugusan galaksi lain) berbentuk bulat mungkin sebagai simbul “keterkaitan satu dengan lainnya”. Jika kita membentuk sebuah lingkaran dengan rantai manusia maka bukankan semua itu akan saling terkait? Satu sama lain akan saling terhubung dengan baik, rapi dan indah dipandang mata.

Bersahabat adalah kata lain dari lingkaran bulat itu, sesama manusia adalah sahabat, semakin kuat ikatan lingkaran itu maka akan semakin kuat juga lingkaran bulat (dunia) ini. Tapi satu syarat mutlak dalam membuat lingkaran ini semakin kuat adalah keinginan kita untuk saling membagi kekuatan, kelemahan, kekayaan, kemiskinan, kemampuan, ketidak-mampuan dan berbagai apa yang kita punya untuk diikatkan dalam lingkaran bulat ini.

Sahabat..... terima kasih untuk semuanya
Terima kasih untuk telah menjadi hakim dikala aku salah
Terima kasih untuk telah menjadi bara di saat kebekuan melanda jiwa
Terima kasih untuk telah menjadi badut ketika aku butuh tertawa
Terima kasih untuk telah menjadi patung ketika aku butuh memaki
Terima kasih untuk telah menjadi bagian dari hidupku
Read On 47 komentar

Apa Artinya Sebuah Nama

Senin, Juni 08, 2009

Gambar ini dikasih sama mbah Gugel

Kenapa orang sunda namanya kebanyakan berulang di akhir suku kata nama awal dan belakang, misal Ani Suhaeni, Dada Rosada, Neni Rostiani.... ?
Sebagei pituin (bahasa : asli) sunda semar juga ga tau tuh.. kenapa....hehehe... mungkin karena kebanyakan orang sunda seneng yang simpel dan mudah diinget orang, tuh buktinya banyak artis sunda yang namanya ribet di ganti biar lebih mudah diinget orang hehehe.. ah itumah biar tenar aja kaleee..

Ada cerita tentang pengulangan suku kata ini :
Namanya mang Endim (sebut saja demikian), dia seorang multi profesi dengan multi talenta, pekerjaannya tidak hanya sebagai buruh tani tapi dia melintas juga menjadi pedagang buah di pasar atau bahkan sekali waktu menjadi penjaja gorden, hebatnya lagi terkadang dia juga ngamen suling di perempatan kota.
Selain multi profesi mang Endim juga multi karya.. buktinya di umur perkawinannya yang baru menginjak 15 tahun, bi Eti sang istri sudah memberikan anak sebanyak 10.. wuihhhh.. benar-benar multi karya.. hahaha
Nah mang Endim ini termasuk orang yang ingin nama-nama anaknya mudah diingat, lihatlah deretan nama anaknya : Tata Nandita, Rani Purwani, Didi Tarmidi, Nani Witarni, Jaja Sutarja, Ima Sutrima, Dani Ramdani, Dita Andita, Nana Taryana dan Ningsih Rustiningsih.... mantav mang...

Sekarang mang Endim lagi duduk termenung di sebuah rumah makan di depan puskemas desanya setelah tadi malam begadang menunggu kelahiran anak yang ke-11 wehhhh...., termenung mikirin biaya persalinan ya mang....? ah engga Cuma bingung aja tuh CAPRES-CAWAPRES kan sudah pada kaya kenapa masih mau jadi PRES-WAPRES ya.. coba uangnya buat mamang kan bisa dijadiin modal bikin tambak ikan patin... hihihi sambil nyruput kopi item dia berujar... waaahhh.. selamat ya mang anaknya udah lahir, namanya siapa mang?.. o iya sama-sama, nah itu juga yang bikin mamang bingung suster sudah nanyain nama anaknya buat bikin akte kelahiran, mamang pengen namanya mirip-mirip kayak kakak2nya... apa ya....? matanya menerawang,.... lama... akhirnya setelah melihat daftar menu yang menempel di dinding rumah makan, dia tersenyum lalu berpamitan... eh udah dulu ya.. mamang sudah punya nama mau kasih tau suster......
Bu suster.. namanya sudah ada.... ICEU JUWICEU.....

Hahaha.... rupanya mang Endim terinspirasi salah satu menu minuman di rumah makan tadi...
Dah ah.. maafkan saya mang Endim...
(jika ada nama yang tertulis di atas, maafin yaks hihihihi... just kidding.. cape liatin berita-berita yang bikin panas.....)
Read On 40 komentar

(Nyanyian Ujung Gang ) dan Hari Lingkungan Hidup

Sabtu, Juni 06, 2009

gambardiambil dari http://www.walhi.or.id/


Menangis embun pagi yang tak lagi bersih
Jubahnya yang putih tak berseri ternoda
Daun daun mulai segan menerima
Apa daya tetes embun terus berjatuhan
Mengalir sungai sungai plastik jantung kota
Menjadi hiasan yang harusnya tak ada
Udara penuh dengan serbuk tembaga
Topeng topeng pelindung harus dikenakan

Ini desaku
Ini kotaku
Ini negeriku
Ya

Robot robot bernyawa tersenyum menyapaku
Selamat datang kawan di belantara batu
Kulanjutkan melangkah antara bising malam
Mencari tempat mencari harapan

Aku melihat
Aku bertanya
Aku terluka
Ya

Wahai kawan hei kawan bangunlah dari tidurmu
Masih ada waktu untuk kita berbuat
Luka di bumi ini milik bersama
Buanglah mimpi mimpi
Buanglah mimpi mimpi


Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) Iwan Fals (Album SWAMI I 1989)

Sekedar ikut berpartisipasi memperingati Hari Lingkungan Hidup tanggal 5 Juni kemarin, syair di atas bisa kita anggap sebagai sarana pengingat bahwa bumi ini bukan warisan dari nenek moyang tapi titipan dari anak cucu kita

Betapa terhenyak kita melihat kerusakan bumi Indonesia ini kabar terakhir kerusakan hutan di Indonesia hampir sama dengan 3 kali lapangan sepak bola setiap jam nya... wuihhh...
Sekilas saya cuplikan siaran pers dari http://www.walhi.or.id/ dalam siaran pers yang disampaikan oleh Berry Nahdian Forqan – Direktur Eksekutif Nasional WALHI.

Beragam permasalahan lingkungan hidup di Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan mendasar, dimulai dengan melahirkan sebuah peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan sumberdaya alam yang secara komprehensif, berkeadilan ekologis dan berpihak kepada rakyat. Kasus lumpur Lapindo sebagai sebuah potret dari industrialisasi Indonesia merupakan kegagalan Indonesia dalam melakukan pengelolaan kekayaan alam dan memberikan jaminan keselamatan bagi rakyat. Setiap tahunnya, lebih dari 2 juta hektar hutan indonesia musnah. Ratusan spesies binatang yang sejak tahun 1970an berbagi hidup dengan kita sekarang tidak ada lagi. Lebih dari 85 persen kualitas Daerah Aliran Sungai merosot tajam. Angka kemiskinan nyaris mencapai separuh jumlah penduduk Indonesia, dimana mayoritas diantaranya justru berada pada kantung-kantung ekstraksi sumberdaya alam. Indonesia membutuhkan Presiden dan Wakil Presiden yang memiliki visi, misi dan program yang lebih konkret dalam mewujudkan keadilan ekologis, dan berani untuk mewujudkan kemandirian bangsa melalui pengelolaan kekayaan alam berbasis rakyat, berprespektif bioregionalism dan berkeadilan ekologis.

Nah sobat modernisasi memang perlu, membangun hutan beton untuk medernisasi-pun sama perlunya, tapi sadarkan kita bahwa bumi juga perlu hutan yang betul-betul hutan guna memutar udara pengap modernisasi yang kita ciptakan ini.
Semoga bermanfaat.... sekedar berwacana jika berkenan isi polling di kanan atas postingan ini ya....
Read On 18 komentar

Just wait for me in front of VINCCI Store ....

Jumat, Juni 05, 2009










Just wait for me in front of VINCCI Store ....
Kalimat itu terus kutatap dalam seperjalanan dari tempat menginapku, setengah tak percaya, ternyata ia masih sanggup mengetik kalimat itu setelah liku dan hampanya sapa yang terlewati. Hingga akhirnya sembari menerawang aku masuk ke dalam hutan beton itu, masih berkecamuk rasa di dada ini .........

Ragu dan takut itu sirna seketika sapa lembutnya menyeruak membangkitkan aku dari lamunan. Hmmmm .. ya iya masih seperti dulu selalu ceria dan lembut tak berubah, lalu manusia di sekitar kami seolah tak ada sesaat.

Dear... I’m just.... surprising ... that ... we can see... hanya itu kata gagap yang aku bisa keluarkan disela bersalaman.. ia hanya tersenyum sembari menanyaiku kabar.
Lalu berderetlah cerita lawas kami dan betapa terhenyak aku ketika manisnya hidup ia telah banyak berganti dengan kepedihan yang berat.. sungguh aku rasakan itu...
Lalu kamipun saling menularkan semangat.... ya hanya itu yang aku bisa lakukan untukmu....
Hidup tak selalu dalam rencana kita, rencana yang lebih Maha akan menuntun kita hingga kebatas senja hidup ini. Mohonlah agar Sang Maha memberikan rencana yang terbaik buat kita.

Keep it up by your self dear ...... try to change your sadness with the hapiness, You still have yours and keep it up ....

18 Mei 2009, SURIA - KL
Read On 14 komentar

Semar Ngawakwak ..... #1

Rabu, Juni 03, 2009



Sambil ngasih makan ikan semar ngawakwak (bahasa : berceloteh)....... :

Salah satu pasangan CAPRES - CAWAPRES yang menggembar-gemborkan pemerintahan mandiri yang mementingkan produksi dalam negeri, bahkan boleh dibilang anti bantuan Luar Negeri dalam pembuatan iklannya memakai sutradara seorang WNA...
 weks gimana ini teh... emang sutradara lokal pada ga bisa buat tema “pasangan wong cilik” yaks ...

CAPRES - CAWAPRES semakin sibuk menarik simpati massa, ada yang berkunjung ke Kyai2 ada juga yang datang ke pasar tradisional
 dijamin ga neh kalo nanti dah jadi PRES-WAPRES melakukan kegiatan serupa.... ?

DPR membuat hak angket atas permasalahan DPT Pemilu Legislatif 2009 ini (telaaaaat uy.......)
 wah kalo tembus terus gimana dong, nanti LEG-LEG yang duduk di DPR bisa dicopot gitu...

Siapa yang paling diuntungkan dengan masa kampanye CAPRES-CAWAPRES sekarang ini, rakyat...? bukan..., yang paling diuntungkan adalah Media Massa, coba bayangkan untuk sekali tampil dalam sebuah debat kampanye harga iklan naik 15% dan anehnya jumlah iklan yang ngantri makin banyak
 nah lho... cepetan bikin bisnis baru.. stasiun TV ato koran..

Dalam sebuah wawancara TV Mentri Pertahanan Malaysia mengakui bahwa telah terjadi pelanggaran batas dengan masuknya kapal patroli mereka ke wilayah NKRI di wilayah Amabalat, tapi anehnya seorang staff DEPLU RI malah menjelaskan bahwa batas wilayah tersebut belum final
 weeeks..... gimana ini... bingung... capeeee deee..

Manohara belum visum bekas KDRT-nya, dia sibuk menerima wawancara dari berbagai media massa
 waduuh kumaha atuh neng.... katanya mau nuntut mantan tapi kalo belom divisum gimana coba.. ?

Hihihi.. udah dulu ah takut dosa ngomongin orang terus...
Read On 32 komentar

Tetap Bertaut

Share/Save/Bookmark

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner



RSSMicro FeedRank Results

PageRank My BlogCatalog BlogRank

Multiply the traffic to your website... FREE

Dukung Semar di....


100 Blog Indonesia Terbaik
Top Global Site

Kemenakan Semar


Wadya Balad Semar

Semua Link dan Banner ada di dalam gambar ini, silahkan klik....

Wadya Mahkota Semar

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya letakan Award dari sobat semua dalam gambar di bawah ini, silahkan di-klik jika berkenan melihatnya :

Bertukar Link

Banner Link

Photobucket
Text Link

Yang Paling Berkata Bebas

Yang Sudah Berkata Bebas