Semar Berkata Bebas
berbagi kata dengan rasa... berbagi rasa dengan hati...

Setengah Jiwaku sedang Melemah

Kamis, Mei 28, 2009



Ruangan ini terasa beku, buncahan gelombang kehidupan melemah di sini, Sang Belahan Jiwa terkulai lemas di satu sudutnya.

Satu sisi hidupku tampak terbaring lemas di sini, matanya tak lagi binar..... ya... suar pelitaku itu tampak sayu menahan rasa tak tentu dalam raganya.

Tetesan air injeksi seperti melamakan kesembuhan raga jiwa setengahku itu ..... ya.... kulai raganya tak banyak gerak membendung bakteri yang enggan melemah.

Hmmm.. sehari lalu kulihat dirimu tersenyum manis, melambaikan tangan dan kemudian memeluk erat raga renta ini, tak henti gemuruh doa kupanjatkan untuk kehidupannmu, semoga masa esokmu sebaik apa yang tercita dan sehat jiwa ragamu adalah keharusan, namun sekarang Sang Belahan Jiwa seolah ingin merevisi apa doaku itu... tak semua apa yang tercita bisa terwujud.... ada tangan dan maksud lain yang selalu bisa memberi uji dan menahan hamparan harapan kita, agar kita bisa tahu sejauh mana pasrah kita pada-Nya.....

Ruangan ini menghangat, nadi-nadi kehidupan mulai tampak menyeruak di sini, Sang Belahan Jiwa tampak memejamkan mata mengiringi doaku.... munajat ku tak berhenti untuk baiknya kehidupanmu kelak walau langkah kami tak se-sempurna dulu... lafal-lafal lemahnya mengisyaratkan agar badan renta ini harus selalu ada di samping langkah kecilnya.

Wahai setengah nadiku , aku akan selalu ada untukmu, di setiap hembusan nafas riang dan sedihmu, di setiap denyut nadi dan degup Aorta mu, di dalam mimpi ceria dan burukmu, di setiap laluan dan halte kehidupanmu.... Semoga.....

25 Mei 2009, di satu sudut-Bangsal Anak
Read On 29 komentar

I'm Not a Wise Man

Sabtu, Mei 23, 2009



Hehehe.. biasanya malam mingguan nongkrongin laptop sambil nunggu siaran langsung sepak bola, sekarang malah lagi mlototin patung singa nih....
Di Bandung atau Jakarta masih macet ga sekarang...? tanya sobat lamaku (sebut saja Mazlan, turunan ke-5 dari orang Bugis yang tinggal di Singapura)... waaah.... sekarang sudah ga macet bang tapi “macet banget”... hahahaha.. gimana ga macet coba jalan ga nambah lebar terus mobil2 bekas dari singapura juga makin marak tuh di ekspor ke Indonesia... teman singapur ku itu cuma tersenyum sambil bangkit dari duduknya. Teman ku ini tak berubah semenjak kami kenal di Kuala Lumpur 3 tahun yang lalu

Berjalan di sekitar Medalion Park asyik juga nih.... weh ga beda jauh sama Indonesia... banyak yang pacarannya.. hahaha. Jauh di seberang jalan terlihat bermegah-megah bangunan tinggi, bahkan ada di antaranya yang sedang di bangun ulang, padahal umur gedung itu belum lama, belum lagi sekarang mereka sedang bikin dam ultra modern yang tadi siang Semar datengin di sekitaran Marina Bay.................................... weeeeeh.... apa dana BLBI kita yang jadi kreditornya ? Ah tentu tidak lah.... kami punya tax revenue bagus... sulut Mazlan tak mau disalahkan, padahal dalam hati sekiranya dana BLBI yang dikemplang maling-maling kelas kakap terus di timbun di Singapura bisa kita bawa balik ke Indonesia.... yakin dah nih negara pembangungannya ga sedahsyat ini.

Sebentar ngopi kami lanjut ke Waterpoint di sisi barat sebuah Square megah Esplanades, nah tuh orang Indonesia yang perform ... seru Mazlan sambil menunjuk Information Board di luar tempat kami ngupi.

Alunan irama gitar akustik dan klarinet itu terus mendayu menyerap rasa.. hmmmm... :

Well, I'm not a wise Man I just follow Intuition I take life as it comes Commissioned for submission I may be a Dramatist Some call me an Amorist But the Bleeding heart's an Artist And mine is in your fist So you have my blood on your fingers A dirty soul that lingers But I to have yours in my hand 'Cause well... I'm not a wise man

Lagu Manny Diaz ini asyik juga dibawain akustik ........ sambil menerawang jauh ke arah Marina Bay... terus ingin menyambung bait mereka :
Yes I’m not a wise man... I’m in love by some reason or just need to be warm ...

16 Mei 2009, Saturday night at some Singapore’s corner
Read On 28 komentar

Ikan Goreng dan Sambal Jahe

Jumat, Mei 22, 2009

Hahahaha... lucu juga ya judulnya.. tapi gapapa yaks sekali-kali mau nyaingin mba Narti di Doha Qatar sana hihihi...... Postingan ini juga buat ngabibita (Bahasa : menggoda ) Bang iwan, Bang Eri, Anita Baiq,kang Dwi, Big Sugeng, Imam , kang Tatangdan wadya balad semar semua ...biar juga bisa ngerasain bagaimana nikmatnya ikan hasil mancing langsung digoreng terus dimakan pake nasi liwet dan sambel jahe.. maknyoooossss.. o iya minumnya pake kelapa muda hasil susah payah semar metik (sampe berdarah-darah......hihihihi).

Tapi..... bukan itu intinya.. kalau cuma makan enak dengan menu di atas mah tinggal cari restoran khas sunda ... dijamin rasanya sama bahkan lebih nikmat, yang ngebedain adalah lokasi dan suasana. Ya..... dua faktor itu yang bikin bertambah nikmatnya makanan yang kita suap. Dengan lokasi yang kita miliki hasil kerja keras (walau cuma sepetak rumah atau sekotak kolam) tanpa membuat orang iri bahkan sakit hati, tanpa korupsi tanpa kolusi, angin yang berhembus di lokasi kita bertambah segar. Suasana tak lepas dari bagaimana kita berbagi dengan orang di sekitar kita, walau cuma ikan kecil (yang dipancing sebelum waktu panen hihihhi..) serasa makanan hotel berbintang 10 ketika kita makan bersama dengan orang-orang yang kita cintai... orang-orang yang hidup kita, kita labuhkan pada dermaga hatinya.. hmmmm.... nikmat abis...

Hehehe... dah ah... keburu dingin tuh nasi liwetnya.. ta’sikat dulu yak.
Sobat.... berbagi rasa adalah kunci.... harta hanyalah sarana nisbi yang tak abadi... keep posting... keep blogging... keep being Indonesian...
Read On 60 komentar

Dedicated servers of the Dragonara.net Company - the best choice for your business

Jumat, Mei 22, 2009



If you use the Internet for your business operations, the quality of the work of your server is very important. Today, more and more companies draw the conclusion, that only the use of the dedicated server meets their requirements and helps to promote their business in the Internet. Why do they take such a decision? The answer is very simple. Nowadays, the dedicated hosting can give practically unlimited technical potentialities for the web site hosting of any size, beginning from the small ones and ending with huge web sites for processing of the data. The Dragonara.net Company gives its clients great possibilities to choose the dedicated server, the parameters of which are suitable for your aims. Kilometers of the servers, which are located in the heart of Europe – in Switzerland – offer today enormous choice of the price and technical parameters which you need. And if you are not sure, what kind of server you are looking for, the professional managers of the company will help you it to define it, and also will give all necessary explanations about the use of the dedicated server.

However, many people are not sure if the use of the dedicated servers is safe or not. The specialists of the Dragonara.net Company think that exactly the dedicated hosting can guarantee the kind of the defense degree, including also ddos protection, which the server content of the clients can not guarantee at that moment. Ddos attacks, which are constantly arising, undergo regular modification, and nowadays, the efforts of more than two specialists (usually, the professional team, which is acquainted with all kinds of the ddos attacks and ddos protection, is required) are necessary in order to stop ddos attack.

This professional team is at your disposal, when you begin to use the services of the dedicated servers of the Dragonara.net Company or when you place your equipment on its territory. At that very instant your business is completely ddos protected. These days, not many countries can provide the kind of security which is provided by the server of Switzerland. Dedicated server, located in the heart of this country, will help you to achieve prosperity of your business.
Read On 19 komentar

Are you Indon ...... ?

Rabu, Mei 20, 2009

Are you Indon...... ? ...... what????... No... I’m Indonesian not Indon.......

Hehehehe.. dulu kata ini pernah rame waktu lagi anget2nya hubungan kita sama negara serumpun..... nah Semar bukan mau manas2in lagi nih cuma ada cerita menarik dengan istilah di atas :

Rencana kerjaan buat seminggu ternyata bisa rampung dalam sehari... glegek..... bukan karena jago solvingnya tapi ada mukjizat hehehehe....... coba gimana ini... wew..... mo pulang biar bisa cepet2 nengokin ikan ga bisa.. tiket ga bisa dituker.... capeee deee..
Ok, on the schedule aja deh... nyebrang ke Singapura ya mudah2an solving di sana juga ada mukjizatnya dan beruntung banget kalo bisa ketemu blogger Singapura hehehe. Nah berhubung waktu masih panjang.... backpacker aja kali ya.. mantav, by bus maybe interesting.... tariiiik maaang...
Berjalan malam di pinggiran jalan Ampang rada ngeri juga nih... diliatin security... curiga banget romannya... tak lah pak cik... saya ni hanya pelancong kere... heheheh
Jam 23 di Pudu Raya.. terminal bis yang mo bawa semar ke Singapura.. masih kayak dulu agak semrawut.... hehehe.... ya mirip lah sama Kampung Rambutannya Jakarta. Tiket kak... hendak ke Singapor.... siap..... dapet tempat duduk di belakang lagi.. pules abis nih, tapi masih 1 jam lagi ... ngupi ah..

Sruput... cari koran Malaysia yang ada kabar terkini Gunung Krakatau atau kasus Antasari Azhar ga ada... ada tv... iklan mulu nih isinya... hmmmm
Halo.... where will You go sir.....? Singapor ?.... laki2 berbadan tegap ini menatap dengan dalam, seperti telanjangi Semar.. Are You Indon....? dia lanjut bertanya...... what????... No... I’m Indonesian not Indon....... air muka semar dah rada panas nih denger istilah tadi.
Hahaha.. tak usah marah lah mas.... Indon itu Cuma istilah tak bermaksud merendahkan mas... welekeded.... ni orang fasih banget bahasa Indonesia rupanya. Saya lama di Jakarta, ikut pertukaran pelajar Indonesia-Malaysia, dapet S1 juga di UI katanya... weeeehh... jadi makin menarik nih.

Sejenak bercengkrama nostalgi dia punya masa lalu di Jakarta, Semar belokin lagi ke istilah Indon tadi. Bang, kenapa orang Indonesia dipanggil Indon..? sambil mengulum senyum dia mulai menjawab , mas sebetulnya saya ini juga kental turunan Medan, marga bapak Silalahi ibu asli sini, tuh yang lagi berdiri di sana bahkan masih bisa bahasa Madura padahal dia turunan ke tiga dari kakeknya yang asli Madura ucap dia sambil menunjuk orang berseragam security biru, Indon itu cuma istilah, orang melayu itu kalau bicara simpel dan agak cepat, jadi kalo mengeja Indonesia mereka pikir tak simpel... makanya dipotong sampe Indon.... Bukan maksud merendahkan mas... sambil mengisap rokok tak henti dia terus bercerita.... saya pernah dengar juga ramai cakap istilah ini.. apalagi banyak budaya kita yang sama dan Malaysia lebih cepet klaim budaya ini punya Malaysia seperti Batik, angklung dan lain-lain, nah suasana makin ramai saja kan...? hmmm.. benar juga sih bang.. tapi bagusnya kita sama-sama saling menghormati, apa salahnya Malaysia bicara dulu sama Indonesia kalau mau klaim sesuatu, atau memang kita tidak punya lembaga budaya bersama kali ya bang...?
Hahaha.... boleh juga usul si mas ini... imbuhnya sambil menyalakan rokok baru.

Sebentar..... ni orang luas juga wawasannya yaks.. untuk ukuran calo bis..... Bang abang kerja apa di sini? ... selepas sekolah dan pulang ke sini saya saya pernah bekerja di travel agent dan sekarang saya buka travel agent dan tiket bas (bahasa : bis), itu kedai-nya sambil menunjuk konter tiket di seberang tempat kami ngobrol... whaaaat...? Semar langsung cek tiket bis, dan ternyata tiket tadi semar beli di kedai tiket itu.... hahahaha.... So ... setelah dikonfirmasi dapet diskon deh 50% plus kopi gratis.... mantav... hahahaha

Apa maknanya ya cerita di atas....?

14 Mei 2009, midnight in Puduraya-Kuala Lumpur
Read On 38 komentar

PBB anak bawang ISRAEL

Kamis, Mei 07, 2009

Hmmm.... sejenak kita terlupa dengan masalah saudara-saudara kita di Gaza-Palestine sana, entah karena eskalasi politik negeri kita ini yang sangat menarik untuk kita cermati atau karena kita masih terbius gosip artis dan elite mulai dari kawin-cerai mereka sampai dan kasus Antasari dan Rani Juliani sang Caddy .. hihihih.

Sebentar saja waktu kita ini kita kilaskan ke beberapa bulan lalu, waktu dimana di sebuah tanah harapan perdamaian, anak2nya tidak bisa lagi bermain dengan gembira karena tubuh mereka sudah tak lagi utuh atau bahkan mereka terlalu trauma untuk sekedar bermain setelah melihat sahabat2 mereka syahid. Sang Ibu tak lagi bisa memasak dengan baik dan menimang anak bayinya karena kedua tanggnannya hancur terkena roket-roket biadab itu, dan sang ayah hanya bisa diam termenung dengan matanya yang buta setelah tertindih bangunan yang poranda.
Lalu dimana kita...? mungkin doa untuk mereka saja kita masih sering lupa melafalkannya apalagi harta .... ?

Dunia dengan PBB setali tiga uang...... laporan mereka setelah melakukan penelitian dapat kita lihat kutipannya di sini http://www.deutsche-welle.de/dw/article/0,,4231721,00.html :

Berdasarkan temuan di lapangan, para penyidik Perserikatan Bangsa Bangsa menyatakan, mortal Israel menewaskan 30 hingga 40 warga Palestina di sekolah Jabalia di Jalur Gaza, selama konflik Hamas-Israel awal tahun 2009 ini. Insiden itu merupakan satu dari enam peristiwa di mana dewan penyidik menilai militer Israel bertanggungjawab atas kematian atau kerusakan di Gaza. Lebih dari 1300 warga Palestina tewas dalam serangan tiga minggu yang berakhir 18 Januari 2009. Selain itu, 9 institusi yang dikelola PBB di Jalur Gaza rusak.
Kementrian Luar Negeri Israel menyebut laporan itu tendensius, bias dan berat sebelah. Menanggapinya, Sekjen PBB Ban Ki-moon dalam konferensi pers Selasa (05/05) mengatakan, ringkasan laporan itu refleksi yang obyektif dan sesuai dengan temuan fakta di lapangan.
"Pemerintah Israel memberitahu saya bahwa mereka memiliki keberatan terhadap elemen dari ringkasan laporan tersebut. Pada saat yang sama saya gembira bahwa pemerintah Israel setuju untuk bertemu pejabat PBB guna menekankan sejumlah rekomendasi dewan penyidik yang terkait dengan Israel. Kepada saya pemerintah Israel mengukuhkan keinginan untuk mengembangkan mekanisme koordinasi yang sudah ada," demikian Ban Ki-moon dalam keterangannya.
Laporan terinci setebal 184 halaman yang mengkritik serangan Israel terhadap personil dan institusi milik PBB selama konflik Gaza Desember 2008 hingga Januari 2009 lalu dipotong dengan cermat menjadi dokumen 27 halaman. Sebagian besar karena sensitivitas politik dan alasan keamanan.
Sekjen PBB Ban Ki-moon menolak tuduhan bahwa ia hanya mengeluarkan versi laporan yang yang membuat airmata menetes. "Silahkan tanyakan pada semua penasehat senior PBB yang mengerjakan laporan ini," kata Ban. Dewan penyidik bekerja secara independen, tandasnya. Ia tidak punya otoritas apapun untuk mengedit atau mengubah susunan kata dalam kesimpulan dan rekomendasi dewan.
Dewan penyidik yang dibentuk PBB terdiri dari Ian Martin, Larry Jhonson, Sinha Basnayake dan Letnan Kolonel Patrick Eichenberger. Mereka diberi mandat untuk menyelidiki 9 insiden paling serius menyangkut personil dan properti PBB dalam serangan militer Israel di Gaza selama konflik dengan Hamas.
Pada saat terjadinya serangan di sekolah Jabalia, Israel membela aksinya dengan mengatakan serangan militer adalah reaksi terhadap mortir Hamas yang ditembakkan dari sekolah itu. Israel menuduh Hamas sengaja menempatkan para pejuangnya di kawasan tersebut dan secara manipulatif menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup.
Dewan penyidik PBB menyerukan pada Israel untuk mengakui telah mengeluarkan pernyataan tidak jujur tentang serangan terhadap sekolah Jabalia dan untuk mengekpresikan penyesalan. Mereka juga menyarankan agar Israel membayar biaya perbaikan dan ganti rugi pada PBB.
Sementara itu, kalangan organisasi bantuan kuatir laporan yang dikeluarkan di New York Selasa (05/05) kemarin tidak akan ditindaklanjuti dengan pembentukan dewan yang lebih luas guna penyelidikan lanjutan.
RP/dpa
Editor: Yuniman Farid

Sungguh tak berguna PBB ini... akankah kita sepertinya .... ?
Read On 38 komentar

Presiden atau Negarawan

Selasa, Mei 05, 2009

Kata sandang itu ( Negarawan ) semakin jarang terdengar oleh kita belakangan ini, entah karena tidak ada atau memang bangsa besar ini tak punya sosok yang pas untuk kita sematkan negarawan.
Secara bahasa menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) negarawan bisa diartikan sebagai :

ne•ga•ra•wan n ahli dl kenegaraan; ahli dl menjalankan negara (pemerintahan); pemimpin politik yg secara taat asas menyusun kebijakan negara dng suatu pandangan ke depan atau mengelola masalah negara dng kebijaksanaan dan kewibawaan: beliau merupakan pahlawan besar dan -- agung; ke•ne•ga•ra•wan•an n hal yg berhubungan dng orang-orang yg mengurus suatu negara: sikap ~ amat diperlukan dl menghadapi persoalan kemasyarakatan

Bangsa Indonesia sudah ditakdirkan dari dulu sebagai bangsa pejuang, lihatlah semenjak Kerajaan Sriwijaya hingga kita merdeka tak pernah lepas bangsa ini angkat senjata berjuang mempertahankan kedaulatan. Maka jangan heran jika kita muncul manusia2 yang teruji kualitasnya secara alami, dan ketika merdeka mereka sudah matang untuk kita tahbiskan sebagai negarawan.

Kini, ga tau banyak tokoh yang belum teruji alamiah atau memang banyak yang berpotensi menjadi negarawan tapi tidak ada peluang untuk muncul atau bahkan memang bangsa ini tidak punya negarawan.... ga tau lah....

Yang jelas apapun teorinya, yang bangsa kita butuhkan saat ini adalah pemimpin-pemimpin yang berjiwa negarawan dan diterima oleh seluruh bangsa, bukan pemimpin2 karbitan yang hanya dengan uang dan materi lainnya bisa duduk empuk di kursi pemerintahan dan kursi oposan..

Ada yang mau jadi negarawan.... ?

Read On 24 komentar

Syair Untukmu Terkasih ( oleh Iwan Fals )

Minggu, Mei 03, 2009


Untukmu Terkasih (oleh Iwan Fals)
Kasih…
Ketika hati, rasa dan jiwa
Serta apa saja yang tersembunyi di dada ini
Mulai tergetar
Karena keindahan matamu
Karena kelembutan senyummu
Karena taburan kasihmu
Justru bayangmu semakin sulit kurengkuh
Sementara
Gelombang rindu
Gelombang kasih sayang terus mengalir
Bagai air dimusim penghujan
Bagai gelombang samudera
Yang mengguncang pantai kehidupan
Hmm…
Kasih ini nyanyian cinta untukmu
Yang entah ada dimana kini
Biar engkau mengerti apa yang terjadi
Dalam hidupku
Kabut sunyi mulai merayap dihati
Bayangmu semakin sulit kucari
Aku tak tahu harus berbuat apa
Angin dan burung-burung pun membisu
Ketika kutanya tentangmu, tentang getaran hatimu
Tentang apa saja yang bertalian dengan jiwamu
Kabut sunyi mulai merayap dihati
Bayangmu semakin sulit kucari
Aku tak tahu harus berbuat apa
Angin dan burung-burung pun membisu
Ketika kutanya tentangmu, tentang getaran hatimu
Tentang apa saja yang bertalian dengan jiwamu
Oohhh…


Syair ini menarik, karena ia punya satu makna humanis yang bisa kita artikan banyak : kehilangan akan sebuah makna “kasih”, pudarnya rasa ke setia-sosialan manusia dengan manusia atau bahkan dengan makhluk lainnya.
Pesan yang sering kita dengar ketika mendengarkan syair ini adalah :
Jika saja tiap 1 orang berpunya mau membantu 1 orang tak berpunya, niscaya kemiskinan di negeri ini bisa sedikit teratasi”. Dimana seharusnya kita semua lebih peka dengan berbagai persoalan di negeri ini, bukan malah bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.

Mampukan kita.... ?
Mari mulai dengan Anak Bangsa Peduli, ini adalah karya seorang blogger yang mencoba mengetuk hati kita dengan membuat blog khusus setelah ia melihat kondisi di sekitar tempat tinggalnya....
Bayu... semoga niatmu semakin kuat dan semakin banyak orang yang terketuk dengan pesan syair ini...


Download Lagunya
Read On 30 komentar

Tetap Bertaut

Share/Save/Bookmark

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner



RSSMicro FeedRank Results

PageRank My BlogCatalog BlogRank

Multiply the traffic to your website... FREE

Dukung Semar di....


100 Blog Indonesia Terbaik
Top Global Site

Kemenakan Semar


Wadya Balad Semar

Semua Link dan Banner ada di dalam gambar ini, silahkan klik....

Wadya Mahkota Semar

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya letakan Award dari sobat semua dalam gambar di bawah ini, silahkan di-klik jika berkenan melihatnya :

Bertukar Link

Banner Link

Photobucket
Text Link

Yang Paling Berkata Bebas

Yang Sudah Berkata Bebas