Semar Berkata Bebas
berbagi kata dengan rasa... berbagi rasa dengan hati...

Salah Paham (Mang Endim's Journeys)

Selasa, Juli 14, 2009

Gambar dari Mang Gugel

Siang yang panas itu tokoh multi talenta kita sedang mengais rejeki, menyusuri jalan sumpek di kota yang dulu terkenal dengan Kota Kembang (sekarang sudah berubah menjadi Kota MALL ). Usaha buruh taninya di desa tengah paceklik pasca panen sang juragan, katanya sih sang juragan ikut nyumbang salah satu CAPRES yang kalah kemarin, jadi boro-boro untung balik modal juga engga.

Mang Endim masih mengais rejeki dengan mendorong gerobak siomay yang sudah hampir setengah hari ia jajakan tak kunjung berkurang. Sabar ya mang....
Sejenak berhenti melepas lelah di depan sebuah gedung partai yang CAPRES nya menang kemarin, waaah ternyata ada syukuran tuh.... orang berjubel entah sekedar memberi selamat atau menyelesaikan masalah “administrasi” pasca menjadi tim sukses.. Beberapa orang yang sudah mengantri lalu pulang dan ada yang mampir ke gerobak siomay Mang Endim ini... mantav kata mang Endim... setengah sayup ia bergumam... Mari Lanjutkan dengan makan siomay..... hehehe

Sore pun tiba... tokoh sederhana kita ini tengah asyik me-lap dan membersihkan gerobak di sebuah sungai kecil tepat di samping rel Kereta –Api warisan jaman Belanda ini.

Saat bersamaan, Pak Samidi sang masinis KA dengan cermat memperhatikan setiap sinyal yang ia lewati walau kadang hatinya meracau teringat rengekan si kecil yang buku sekolahnya belum ia belikan padahal tahun ajaran baru telah tiba. Sudah hampir 20 tahun ia mengabdi menjadi seorang masinis. Lalu tiba-tiba setengah tersentak ia melihat keluar jendela, tampak di depan ada seseorang yang mengibas-ngibaskan kain berwarna merah beberapa ratus meter di depan..... dengan sigap ia mengerem kereta takut di depan ada sesuatu, mengingat kota yang katanya indah ini masih memiliki gubuk-gubuk reot yang rapat dengan rel ini.

Pengereman berhasi dan Pak Samidi tepatkan berhentinya lokomotif dengan sang pengibas kain merah tadi, lalu dengan serta merta ia bertanya : Ada apa mang..... ?
Sambil memeras kain lap merah yang ia gunakan untuk me-lap gerobak Mang Endim menjawab : Waaah.. dah pada abis Pak, paling yang nyisa tinggal Kol dan kentang aja.......
Glekkkk.......
Read On 39 komentar

Seandainya Presiden ku............

Selasa, Juli 07, 2009

Seandainya presiden ku nanti berbudi luhur tentu ia akan selalu mengedepankan kepemimpinan dengan contoh sehingga ia tak akan berkuasa atas dasar ketakutan dan ke-penjilatan para among negara dan rakyatnya.

Seandainya presiden ku nanti berperilaku arif tentu ia akan mendaulatkan kekuasaan atas kehendak rakyat bukan atas kehendak para pembisik busuk yang ada di lingkarannya.

Seandainya presiden ku nanti berintelektual tinggi tentu ia akan memberikan perhatian lebih kepada masalah mendasar bangsa ini yaitu moral sehingga anak bangsa tak akan dilecehkan oleh aristokrat baru penjajah bangsa.

Seandainya presiden ku nanti berpegang pada azas negara tentu ia tak akan mengobral kekayaan negeri dan menukarnya dengan bongkahan dollar demi memanjangkan nafas roda ekonomi dan prestige nilai pertumbuhannya.

Seandainya presiden ku nanti bertuhan tentu ia akan selalu menyerahkan diri pada kehendakNya setelah upaya maksimal ia kerahkan, ia akan ajak rakyat yang jadi amongannya selalu bertuhan
Seandainya presiden ku nanti adalah orang yang sangat mencintai negeri tentu ia akan menjaga setiap jengkal luas dan budaya bangsa ini dengan cara apapun, tak perlu sesumbar sebab hasil tanpa sesumbar lebih bermakna

Seandainya presiden ku nanti orang Indonesia tentu ia tak akan membiarkan orang Indonesia bodoh, kurang gizi, tak punya rumah, menjadi gelandangan, dianiaya di negeri orang, dianiaya di negeri sendiri, tak berpendidikan, kebakaran hutan yang disengaja, korupsi, kolusi, kebinasaan hayati, kebinasaan hewani, produk ilegal, petani tak punya pupuk, nelayan tak punya solar, pengerukan kekayaan tambang yang tak berimbang, legalisasi prostitusi, tentara yang gugur karena tak punya senjata, perpecahan antar bangsa, percekcokan antar suku dan ........ ia tak akan tidur nyenyak sementara rakyatnya tak bisa tidur nyenyak karena menahan lapar
Read On 57 komentar

Tetap Bertaut

Share/Save/Bookmark

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner



RSSMicro FeedRank Results

PageRank My BlogCatalog BlogRank

Multiply the traffic to your website... FREE

Dukung Semar di....


100 Blog Indonesia Terbaik
Top Global Site

Kemenakan Semar


Wadya Balad Semar

Semua Link dan Banner ada di dalam gambar ini, silahkan klik....

Wadya Mahkota Semar

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, saya letakan Award dari sobat semua dalam gambar di bawah ini, silahkan di-klik jika berkenan melihatnya :

Bertukar Link

Banner Link

Photobucket
Text Link

Yang Paling Berkata Bebas

Yang Sudah Berkata Bebas