Rokok bisa menyebabkan kanker, gangguan kesehatan... bla...bla..., tapi yang jelas tidak menyebabkan orang untuk menjadi GOLPUT kan...?
GOLPUT hanya disebabkan KRISIS......, krisis ekonomi, krisis politik, krisia kepercayaan dan paling besar adalah krisis "BINGUNG", bingung mengapa dunia jadi seperti ini dan bingung mengapa rokok akan diharamkan, padahal 20 juta orang negri ini dapurnya tergantung rokok.
ah... bingung.... ????!!!!!
3 Februari 2009 pukul 13.51
kalo gitu...
saya akan tetep ngeroko' dengan pertimbangan 20 juta orang di negeri tercinta ini..
:)
paling tidak membuat saya semakin nyaman ngeroko..
untung ga narsis ngaku pahlawan juga..
:P
8 Februari 2009 pukul 19.42
tapi lebih membingungkan rokok drpd golput, sebab rokok nyata-nyata menyebabkan sakit penyakit... tapi koq banyak yang ngeroko? termsk pabrik rokoknya jg membingungkan, dia berpesan: "PERHATIAN.Rokok dapat menyebabkan....dst", tapi koq produksi rokok? muka dua dong.. Kayanya memang udah banyak yg bingung.mendingan golput ah, ga punya muka..
29 Maret 2009 pukul 15.57
Sebenarnya, pengendalian tembakau sudah menjadi fenomena global. Indonesia menduduki peringkat kelima jumlah perokok terbesar di dunia.
Yang memprihatinkan lagi, Indonesia mencetak rekor baru, yakni jumlah perokok remaja tertinggi di dunia. Sebanyak 13,2 persen dari total remaja di Indonesia adalah perokok aktif. Di negara lain, jumlah perokok remaja tertinggi mencapai 11 persen.Mungkin inilah yang menyebabkan MUI menfatwa haram rokok. Lalu bagaimana dengan golput,..... bingung aku...
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya golput dikalangan masyarakat, yaitu: Pertama; masyarakat sudah terjangkiti oleh penyakit jenuh, disertai kekecewaan terhadap para wakil rakyat itu, ketidak puasan-pun muncul melihat kinerja wakil-wakilnya. Para wakil itu seakan penuh pamrih ketika memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya.
Belum sempurnanya keterwakilan juga menjadi pemicu munculnya kelompok golput di tengah-tengah masyarakat. Mereka lupa akan rakyat yang diwakilinya. Tidak ada perhatian dan simpati dari suara jeritan kesensaraan konstituennya.
Kedua; yang cerdik-cendekia, tidak puas dengan munculnya sosok calon wakil rakyat yang dianggap tidak kafabel, dan lagi pula wajah-wajah lama masih mendominasi deretan nama caleg dari berbagai tingkatan yang sudah terdeteksi kelemahannya. Hal ini dikarenakan tidak adanya mekanisme penetapan calon legislatif yang baku dan sangat ideal dari KPU.....Udahan dulu deh, saya sudah kebanyakan ngomong abis semangat sih... sudah dapat Award hehehehe.... Thanks.
28 September 2011 pukul 20.58
thank you very helpful and really good info
Posting Komentar
Berkata-kata lah dengan bijak dan membuat arti, jangan takut untuk berdebat. Lebih sempurna jika menggunakan Nama dan URL sobat