CAPRES
Label:
Celoteh Indonesia
Setiap hari berisik sekali orang bicara masalah CAPRES. Ada yang dengan bangga menghabiskan bermiliar-miliar rupih demi mem-proklamirkan bahwa dirinya adalah CAPRES terbaik untuk memimpin negeri ini atau ada yang dengan gagah berdiri di hadapan para pengikutnya dan berorasi bahwa dialah pemimpin yang tepat untuk masa depan negeri ini. Hmmmmmm....
Padahal pemimpin itu adalah musibah, sebab ia akan mempertanggung-jawabkan segala apa yang dipimpinnya di hadapan sang Khalik kelak. (sementara ia bermewah-mewah tapi yang dipimpinnya kelaparan? pintu surga ditutup)
Padahal menjadi pemimpin itu musibah, sebab pemimpin yang baik adalah yang 24 jam hidupnya diberikan untuk yang dipimpinnya. (sementara ia berlena-lena menikmati dunia dan antrian pengemis semakin panjang? pintu surga ditutup)
Padahal menjadi pemimpin adalah musibah, sebab pemimpin yang baik adalah pemimpin yang haram hukumnya jika ia makan selain dari makanan yang diridho-kan oleh yang dipimpinnya. (sementara..................., pintu surga ditutup
.... lalu masih ingin menjadi CAPRES...?
31 Januari 2009 pukul 12.12
tapi kan...kalo ga ada yang mau jadi capres gimana nasib negara ini..?
mungkin kita semua sedang dalam proses untuk satu kesadaran...
sadar kalo jadi rakyat ga bisa cuma menuntut...
sadar kalo jadi pemimpin ga bisa cuma mikirin kepentingannya..
sadar...kalo ternyata semua hal...itu bermula dari diri sendiri...
8 Februari 2009 pukul 19.21
Pemimpin ga selalu musibah loh... kan tergantung orangnya. Kalo orangnya baik, bakal jd berkah buat anggotanya dan dirinya. Tapi kalo orangnya ga baik.. naahh, itu dia bakal jadi musibah buat anggotanya apalagi dirinya. Sekarang masalahnya gimana caranya cari orang yang baik untuk jd pemimpin...
29 Maret 2009 pukul 15.11
Semoga dari setiap Musibah yang terjadi, kita dapat diambil hikmahnya. Walau utang negara tidak terkira banyaknya, walau alam sudah rusak parah dan banyaknya manusia yang kehilangan kemanusiaannya, kita harus tetap berbuat dan berbuat. Dengan banyaknya Zikir bersama, artinya kita mengharapkan bantuanNya untuk menyelesaikan persoalan bangsa ini. Akan tetapi adilkah kita meminta, tapi mengabaikan perintah dan laranganNya?
Setiap kita adalah pemimpin. Perbaikan dapat dilakukan melalui diri sendiri. Sebagai manusia makhluk paling mulia ciptaanNya, hati nurani semestinya peka, mudah tersentuh pada tiap persoalan. Mudah tersentuh pada ketidakadilan, mudah tersentuh pada penderitaan orang miskin. Apakah setiap Capres Sudah menyadari hal itu??
Mari mulai dari diri sendiri,
4 April 2009 pukul 11.02
Kalau calon pemimpin itu harus tau diri,dan bisa mengayomi semua kepentingan rakyatnya,memang benar semua adalah titipan dan musibah,tapi kembali ke calonnya sendiri kalau dia mampu membangun bangsanyake arah ke majuan,minimal kita harus dukung dong hehehe salam
4 April 2009 pukul 11.05
Tergantung dari niat awal sang calon pemimpin,dia harus rela separuh waktu hidupnya untuk melayani rakyat,berbuat sebaiknya untuk rakyat,memang satu musibah yang harus di pertanggungjawabkan bukan saja pada TUHAN tapi juga pada rakyatnya.salam
30 Mei 2009 pukul 21.59
yah namanya juga manusia bos, orang iawa kan bilang godaan nya manusia tuh ada 3
1. harta
2. tahta
3. wanita dan pria
Posting Komentar
Berkata-kata lah dengan bijak dan membuat arti, jangan takut untuk berdebat. Lebih sempurna jika menggunakan Nama dan URL sobat