Mantav....
Hari ini ga kemana-mana cuma mampir ke undangan saudara terus di rumah, sedikit berleha-leha.. tapi ups... kacau neh kalo di terusin bisa jadi males ngapa2in... OL ah......!!! wah lemot sulemot neh koneksi inet-nya... pending lagi hehehe...(makanya sory telat nyambangin temen2 semua.... )
Baca koran..... hmmmm... isinya standar (belum ada kejutan lagi).... mulai dari kampanye caleg yang ramenya karena tawuran antar pendukung (dangdut) caleg..... relokasi korban Situ Gintung yang belum 100 % mau (ya sudah sabar aja sodaraku seperti kata Ustadz Arifin Ilham).....dan yang sedikit menarik adalah peluncuran roket KORUT.. (tapi itu nanti aja dicritainnya)
Lho kok.... ada buku lama semar yang sudah dikira hilang... Kumpulan Puisi Rendra.... wah asyik nih mo bernostalagi ah.....
Baca... menarik... ini puisi yang cocok buat kondisi sekarang.. untuk kita... untuk mereka yang berkompetisi menjadi pemimpin.... (apa maknanya saya kembalikan ke Mas Rendra dan sobats semar semua)....
Ketika Langit Dan Bumi Bersatu Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa sesungguhnya ini hanya titipan, bahwa mobilku hanya titipanNya, bahwa rumahku hanya titipanNya, bahwa hartaku hanya titipanNya, bahwa putraku hanya titipanNya, Tetapi, Untuk apa Dia menitipkan ini padaku? Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milikNya ini? Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya? Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah, kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka, kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita. Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, Seolah ... Semua "derita" adalah hukuman bagiku. Seolah ... Keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika. Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku. Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih. Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku, Gusti, Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah... "ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"
(WS Rendra).
Hariku Telah Tiba...
(Ajalku Telah Menjemput) Hariku telah tiba... Ajalku telah menjemput.... Selamat tinggal semua.... Saat ini semua sunyi..., begitu sunyi.... Tidak ada lagi... arti harta.... Tidak ada lagi... arti jabatan.... Tidak ada lagi... arti keangkuhan.... Tidak ada lagi... arti kesenangan duniawi.... ya ALLAH.... Andai... aku diperbolehkan kembali lagi ke dunia.... aku akan.... Mengikuti perintah-MU dan menjauhi larangan-MU ya ALLAH.... Aku akan rajin beribadah.... Aku tidak akan menyakiti hati kedua orang tua.... Aku tidak akan menyakiti hati guru.... Aku tidak akan menyakiti hati teman.... Aku tidak akan menyakiti hati orang lain.... Aku tidak akan melakukan tipu daya.... Aku akan penuhi semua hutangku, janjiku,.... Aku akan bertaubat dan tidak akan melakukan maksiat lagi.... Tapi kini... aku sudah di alam barzakh ini..., dan tidak dapat melakukan itu semua.... Kini.tinggal menunggu... pengadilan.... di hari akhir nanti....
5 April 2009 pukul 19.12
Semoga kondisi negeri ini akan lebih baik..
5 April 2009 pukul 20.58
semoga keadaan bangsa ini akan lebih baik nantinya, dan semoga kepada calon penguasa dan penguasa ssat ini dapat membaca blog mas semar dan tentunya membaca pisi ws rendra, oh ya calon penguasa hadir di blog ku mas, pak JK
5 April 2009 pukul 21.32
Tuhan memberikan cobaan
tidak melebihi dari batas
kemampuan kaumnya,,,
salam kenal kang,,,
6 April 2009 pukul 06.16
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Hanya kalimat itu yang sempat saya ucapkan. Meskipun hanya sebuah Puisi dari buku lama Mas Semar, namun dapat membuat kita semua Introspeksi akan apa yang telah kita perbuat dan senantiasa akan mengingatkan kita untuk lebih mempersiapkan diri untuk kembali kepada-Nya.
6 April 2009 pukul 10.09
coment perdana di blog sobat.....
semoga silaturrahim selatu terjaga.. amin..
6 April 2009 pukul 11.58
Pesan yg mendalam. Puisi yg bawah, seandainya diberi kesempatan lagi apakah benar2 akan melaksanakan janji2 nya??
Kang Semar, puisi yg bikinan sendiri di posting juga dong! ditunggu yah.
6 April 2009 pukul 14.40
puisinya nyentuh abis bro.......
7 April 2009 pukul 08.33
Ada juga potongan sajak Rendra yang cocok untuk tema diatas, maaf kalau tidak lengkap, soalnya cuman ini yang saya ingat.
" Wahai, Penguasa dunia yang fana!
wahai, jiwa yang tertenung sihir tahta!
Apakah masih buta dan tuli di dalam hati?
Apakah masih akan menipu diri sendiri?
Apabila saran akal sehat kamu remehkan
berarti pintu untuk pikiran-pikiran kalap
yang akan muncul dari sudut-sudut gelap
telah kamu bukakan!
Cadar kabut duka cita menutup wajah ibu pertiwi
Air mata mengalir dari sajakku ini"
7 April 2009 pukul 10.09
Semua kita ini hidup cuma sementara saja sobat,apapun bentik kehidupan yang tengah kita jalani itu cuma titipan doang,sementara.lalu pada saatnya nanti akan di ambil kembali oleh yang punya yaitu TUHAN YANG MAHA ESA,jadi kita harus tau diri dan jangan pernah lupakan itu,salam
13 April 2009 pukul 12.53
Penguasa penguasa...kapan janji jadi bukti..
14 April 2009 pukul 00.15
Mudah2an penguasa bisa baca puisinya :D
23 April 2009 pukul 19.36
Coba kalo temenku lolos dari pemilihan caleg,
kusuruh baca & puisi yang mas semar sadur itu deh..
biar dia ingeeetttt.... ga khilaf.. heheh..
30 April 2009 pukul 15.42
Blognya bagus membuat saya betah berlama-lama disini :thumbsup::thumbsup:
Posting Komentar
Berkata-kata lah dengan bijak dan membuat arti, jangan takut untuk berdebat. Lebih sempurna jika menggunakan Nama dan URL sobat